April 2017: Curhatan Aktor Film Dewasa Jepang Tertua hingga Kejorokan Turis Indonesia di Luar Negeri
Berikut ini lima berita populer yang sayang untuk dilewatkan sepanjang April 2017.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNNEWS.COM - Sepanjang April 2017 banyak berita viral dari kanal Internasional Tribunnews.com.
Antara lain berita soal pengakuan secara blak-blakan legenda film dewasa Jepang, Shigeo Tokuda, hingga netizen ungkap tingkah laku buruk turis Indonesia.
Berikut ini lima berita populer yang sayang untuk dilewatkan.
1. Legenda Film Dewasa Jepang Blak-blakan Soal Kariernya
Pria berusia 82 tahun yang lebih dikenal dengan sebutan 'kakek legend' ataupun 'kakek Sugiono' di Indonesia, menceritakan kehidupan karirnya.
Mulai dari perjalanan yang menuntunnya memasuki bisnis tersebut, hingga rahasia 'kekuatannya' di atas ranjang.
Pria yang memiliki nama lengkap Shigeo Tokuda telah membintangi ratusan film dewasa Jepang.
Ia bergabung memulai kariernya tersebut sejak tahun 1974.
Bintang film dewasa veteran ini menggambarkan bagaimana ia membutuhkan waktu sebelum beradegan.
Kakek dijuluki 'King of Eldery Porn' ini pun berbagi menu favoritnya yakni nasi yang atasnya diberi telur mentah.
2. Di Negara ini, Marak Jasa Ibu Menyusui Pria Dewasa
Dilaporkan Shanghaiist, ada beberapa situs yang benar-benar menawarkan pelayanan wanita menyusui pria.
Yakni di berbagai kota besar di Tiongkok seperti Beijing, Nanjing, dan Wuhan.
Situs-situs tersebut telah memiliki pelanggan hingga ribuan jiwa.
Menurut South China Morning Post, beberapa situs bahkan membebankan biaya mingguan 60 yuan (120 ribu rupiah), atau 780 yuan (1,6 juta rupiah) hanya untuk menjadi anggota.
Kecantikan wajah si wanita dan ukuran payudaranya menjadi pengaruh besar dalam menentukan harga jasa ini.
Bahkan, beberapa wanita dikabrakan rela meninggalkan bayi yang sedang ia susui sendiri demi menjalankan bisnis ini.
3. Magang di Jepang, TKI Tewas Tertimpa Mesin Pres
Baru setahun magang kerja di Jepang, Yefta Setyawan (20) tewas tertimpa mesin pres metal di Perfektur Gunma.
"Seorang warga Indonesia masih muda meninggal kecelakaan tertimpa mesin pres metal di sebuah daerah di Yuracho, Ota, Perfektur Gunma, kemarin sore sekitar jam 17.45 waktu setempat," ungkap sumber Tribunnews.com pada Kamis (27/4/2017).
Kejadiannya terjadi saat Setyawan berusaha menengok ke dalam mesin pres metal yang tak berfungsi.
Teman pekerja tak tetap yang tidak tahu Setyawan memasukkan kepalanya ke mesin tersebut untuk mengetahui masalahnya, justru mengaktifkan kembali mesin tersebut.
4. Mahasiswi Bongkar Obrolan Nakal Para Mahasiswa di Kampusnya
Perempuan bernama Atilla Hanna, mahasiswi di Brickfields Asia College (BAC) dibuat kesal dengan perbuatan teman-teman laki-lakinya di kampus.
Ia pun mengunggah ekspresi kemarahannya ini di akun Twitter-nya.
Aksi ini dilakukannya setelah menemukan sebuah grup WhatsApp yang berisikan para mahasiwa.
Bukan grup chatting biasa, ternyata grup ini dibuat untuk mengkritisi dan membicarakan tentang para mahasiswi angkatan baru di kampus mereka.
Tak hanya itu, topik yang mereka bicarakan juga sangat tak disangka sekaligus membuat kesal.
Obrolan mereka semakin kelewatan saat satu orang dari mereka mengatakan sebuah niat tak terduga.
Cowok tersebut mengatakan bahwa ia akan memperkosa Atilla dengan nada bercanda.
Ia akhirnya melaporkan kelakuan para cowok ini pada pihak universitas.
5. Netizen Ini Ungkap Kejorokan Turis Indonesia di Jepang
Seorang warga negara Indonesia bernama Tyas Palar membeberakan perilaku jorok turis Indonesia tatkala dirinya sedang makan di Bandara Haneda, Tokyo.
Curhatannya itu ia tulis di status jejaring sosial Facebook hingga akhirnya menjadi perbincangan banyak orang.
Tak jauh dari tempat mereka duduk, ada segerombolan turis Indonesia yang juga sedang menyantap makanan.
Sekilas memang tak ada yang aneh dengan kegiatan itu.
Namun, setelah gerombolan turis Indonesia itu pergi, Tyas dikagetkan dengan meja dan sampah yang berserakan.
"Salah satu rombongan turis Indonesia itu telah pergi, menyisakan meja yang berantakan seperti yang saya foto. Bukannya membuang sampah sendiri ke meja makan dan mengembalikan baki ke restoran awal seperti seharusnya. Mungkin mereka berpikir ini seperti di Indonesia, akan ada pelayan atau petugas yang membersihkan. Padahal tidak ada," ujarnya.
Perlu diketahui bahwa adab makan di Jepang pada umumnya pelanggan membersihkan dan membuang sampahnya sendiri terutama restoran cepat saji.
Tak hanya itu, pembeli juga diharuskan mengembalikan perkakas makanan termasuk baki, mangkuk dan gelas.
Yang lebih disayangkan lagi, posisi meja tersebut hanya berjarak beberapa meter saja dari tempat sampah. (*)