Kesalahan Sistem Peringatan Gempa di Jepang, Lift Berhenti Beroperasi, Kereta Api Ditangguhkan
Sistem mencatat gempa bumi dengan skala 8,3 SR, padahal gempa bumi itu terjadi dua kali di tempat yang berbeda dengan jarak sekitar 500 kilometer.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Informasi sistem gempa yang disampaikan ke semua ponsel warga Jepang, Jumat (5/1/2018) kemarin mengalami kesalahan.
Sistem mencatat gempa bumi dengan skala 8,3 SR, padahal gempa bumi itu terjadi dua kali di tempat yang berbeda dengan jarak sekitar 500 kilometer dengan selisih waktu 3 detik saja.
Badan Meteorologi Jepang (BMJ) akhirnya minta maaf mengakui adanya kelemahan dalam sistem pendeteksian gempa bumi, Jumat (5/1/2018).
"Kami mendeteksi memang ada kelemahan dalam sistem pendeteksian gempa bumi siang tadi," kata pejabat BMJ yang juga minta maaf kepada masyarakat atas kesalahan tersebut, Jumat (5/1/2017) sekitar jam 18.30 waktu Jepang.
Peristiwa ini juga dialami koresponden Tribunnews.com di Tokyo.
Tribun di saat bersamaan menerima pesan di ponsel yang berbunyi "Darurat gempa bumi muncul di Pantai Ibaraki. Bersiap hadapi guncangan yang kuat."
Baca: Kesalahan Sistem Warning Gempa di Jepang Bikin Panik Banyak Orang
Menerima pesan tersebut Tribun langsung memeriksa data gempa bumi Jepang melalui internet.
"Aneh, kok bisa muncul pesan darurat di ponsel padahal muncul gempa di Ibaraki hanya 4,4 SR. Pesan hanya muncul kalau gempa berskala 5 SR atau lebih," demikian yang terbersit dalam benak Tribun.
Teman-teman juga memberitahu segera ke ponsel Tribun ada gempa besar karena mereka menerima pesan serupa dari Badan Meteorologi Jepang (BMJ).
"Kok ada pesan gempa besar, tetapi tidak terasa guncangannya? Ini aneh. Di internet juga data hanya 4,4 SR di Ibaraki yang agak jauh dari Kota Tokyo. Ibaraki masuk wilayah Kanto (Tokyo dan sekitarnya)."
Dari sanalah Tribun langsung menyimpulkan bahwa ada yang tidak benar.
Baca: Polri Bantah Gaji Kecil Penyebab Oknum Polisi Rampok Kas Bank Mandiri