Profesor Bakteriologi Menduga Donald Trump Mengidap Penyakit Kelamin Sifilis, Benarkah?
Hampir selama 2 tahun terakhir, sosoknya lebih banyak menghiasi sejumlah media daripada orang lain.
Editor: Hasanudin Aco
Dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, ternyata dalam kondisi sifilis tingkat lanjut mampu menyebabkan kerusakan pada jantung.
Tidak sekedar itu, sejumlah organ termasuk yang paling penting, otak, juga bisa saja berfungsi tidak semestinya.
Bahkan ditegaskan, dapat menyebabkan timbulnya kondisi mental meski tidak seperti kegilaan.
Usut punya usut, Profesor Agnes menyebut apa yang dia katakan ternyata hanya sebagai guyonan.
Sang cucu pemenang hadiah Nobel dalam bidang kimia, Svante Arrhenius, memberi klarifikasi seperti ini.
"Itu adalah lelucon."
"Saya tidak benar-benar mengira megalomania-nya disebabkan oleh sifilis."
Meski begitu, dia mengakui bahwa obsesi berlebihan terhadap diri sendiri karena merasa yang paling hebat mungkin juga termasuk dalam gejala yang disebabkan karena sifilis.
Kalau menurut kamu sendiri bagaimana?(*)
Reporter : Ahmad Rifai