Dukun di Afrika Dipolisikan Lantaran Bikin Ratusan Perempuan Buncit
Para perempuan yang menjadi korban Camara mengaku kecewa lantaran ditipu dengan sejumlah obat-obatan
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, CONAKRY - Seorang dukun di Afrika Selatan dipolisikan usai menipu lebih dari 700 perempuan dengan obat-obatan yang membuat perut terlihat buncit seperti hamil.
N'na Fanta Camara, sang dukun, Rabu (17/1/2018), dikabarkan telah diringkus oleh Kepolisian Guinea, Afrika Selatan, setelah lebih dari 200 perempuan melaporkannya ke polisi.
Ratusan perempuan tersebut melakukan aksi protes di depan kantor polisi Conakry, Guinea, Selasa (16/1/2018).
Para perempuan yang menjadi korban Camara mengaku kecewa lantaran ditipu dengan sejumlah obat-obatan yang awalnya diyakini dapat membuat mereka hamil.
Menurut cerita seorang perempuan yang menjadi korban dan tidak disebutkan namanya, dirinya sempat diberikan racikan obat-obatan herbal oleh sang dukun dan diminta untuk meminumnya.
"Di pertemuan pertama, dia memberi saya obat-obatan herbal yang jika dikonsumsi membuat saya muntah. Tapi katanya (obat-obatan) itu manjur," cerita perempuan tersebut.
Setelah mengonsumsi racikan obat tersebut beberapa kali, perut perempuan tersebut memang sempat membuncit, namun bukan karena hamil.
"Saat bertemu dengan si dukun lagi, ia memeriksa saya hanya dengan menyentuh perut saya. Lalu, dia bilang saya hamil," tutur perempuan itu.
Perempuan tersebut juga mengaku, dirinya diminta Camara untuk tidak pergi ke dokter dan membayar jasanya dengan ayam dan kain.
Banyak korban Camara yang baru sadar dirinya ditipu usai mendapati perutnya terus membuncit hingga 12-16 bulan.
Saat diinterogasi polisi, Camara mengklaim dirinya tidak bersalah karena ia hanya ingin membantu para perempuan yang ingin memiliki anak.
"Saya sudah bekerja keras untuk membantu (perempuan-perempuan) itu mewujudkan keinginannya. Tapi pada akhirnya semua kehendak Yang Maha Kuasa," kata Camara.
Otoritas setempat mengatakan, Camara mengantongi ribuan dolar AS per bulan berkat aksinya, usai meminta tiap korbannya membayar 33 dolar AS (Rp 440 ribu) atas jasanya.
Seorang dokter yang memeriksa kondisi para korban penipuan Camara menyebutkan bahwa perempuan-perempuan tersebut berisiko mengalami efek jangka panjang dari pengobatan tersebut.
Camara didakwa oleh pengadilan atas tuduhan telah mengancam nyawa seseorang melalui aksi penipuan. (IB Times/The Sun)