Tragis! Niatnya Tolong Sang Ibu, Pria Asal India Ini Malah Tersedot Mesin MRI, Tewas Seketika
Seperti yang Tribunnews lansir dari NDTV, ibu dari pria bernama Rajesh Maru dijadwalkan untuk melakukan prosedur MRI di rumah sakit Nair di Mumbai
Penulis: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Jika ada satu tempat dimana orang bisa mempercayakan keselamatan nyawanya 100%, mungkin tempat itu adalah rumah sakit.
Para staf medis bertugas merawat pasien dan memastikan mereka mendapatkan pengobatan agar cepat sembuh.
Satu hal yang mungkin tidak disukai para dokter adalah jika melihat pasien meninggal di tangan mereka.
Karena itulah para dokter dan perawat pasti menangani pasiennya dengan sangat hati-hati.
Namun, hal tragis malah dialami pria 33 tahun asal India ini.
Seperti yang Tribunnews lansir dari NDTV, ibu dari pria bernama Rajesh Maru dijadwalkan untuk melakukan prosedur MRI di rumah sakit Nair di Mumbai (27/1).
Sebelum prosedur dilakukan, staf meminta Rajesh untuk melepas semua benda berbahan logam dari pakaiannya, termasuk ikat pinggang dan uang koin.
Akan tetapi setelah itu, staf lain, meminta Rajesh untuk membawa tabung oksigen untuk ibunya.
Harish Solanki, kerabat dari Rajesh mengatakan:
"Kami ragu karena keponakanku berkata bahwa tabung oksigen itu berbahan logam.
Tapi si asisten berkata bahwa mesin MRI sedang mati.
Jadi, Rajesh mengambil tabung itu dan masuk ke ruangan, namun ia langsung tersedot ke dalam mesin karena kekuatan magnetisnya."
Ternyata, mesin MRI itu menyala, yang langsung menyedot Rajesh hingga meninggal.
Laporan awal menyebutkan bahwa Rajesh meninggal karena menghirup oksigen cair yang bocor dari tabung oksigen yang dibawanya.
Tabung tersebut pecah saat mengenai mesin MRI.
Rajesh langsung dilarikan ke rumah UGD namun dinyatakan meninggal 10 menit kemudian.
Sementara itu, para staf yang terlibat dalam insiden tersebut dibawa ke kantor polisi dan dijatuhi hukuman akibat kelalaiannya.
Investigasi tengah dilakukan untuk menemtukan penyebab pasti kematian Rajesh.
Keluarga korban diberi 500 ribu rupee (Rp 105 juta) sebagai kompensasi, The Telegraph mengabarkan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)