Indomie Dipakai Kampanye Pilpres Nigeria, Wajah Capres Mejeng di Kardus
Pada 16 Februari 2019, warga Nigeria akan menggunakan haknya untuk memilih presiden di periode pemerintahan 2019-2023.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ABUJA - Di Nigeria, menjelang pemilihan presiden yang akan diadakan setahun mendatang, Indomie kabarnya digandeng politikus untuk berkampanye.
Pada 16 Februari 2019, warga Nigeria akan menggunakan haknya untuk memilih presiden di periode pemerintahan 2019-2023.
Karena itu, para calon presiden yang berkompetisi mulai sibuk berkampanye, terutama untuk mengejar pemilihan awal yang akan dilakukan menjelang akhir 2018.
Seperti yang diduga tengah dilakukan oleh seorang politikus dan mantan Menteri Luar Negeri Nigeria, Babagana Kingibe, yang dikabarkan menggandeng sebuah perusahaan mi instan untuk berkampanye.
Kingibe, yang sempat membantah akan ikut mencalonkan diri di pilpres tahun ini, diisukan ‘nyapres’ usai sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah kardus Indomie bergambar wajahnya beredar.
Dalam foto, tampak gambar wajah Kingibe terpampang pada satu sisi sebuah kardus Indomie dan di sebelahnya sebuah kardus Indomie lain bertuliskan “Ambassador Babagana Kingibe for President 2019”.
Hingga kini masih belum diketahui asal muasal kardus-kardus mi instan yang menjadi favorit masyarakat Nigeria dan bergambar wajah Kingibe itu.
Akan tetapi, pihak lawan politik menganggap Kingibe telah melakukan propaganda politik lantaran memanfaatkan Indomie sebagai alat untuk berkampanye.
Apalagi kardus-kardus Indomie bergambar wajah Kingibe yang beredar dikabarkan berjumlah besar dan dikenakan harga jual yang relatif murah dari yang dipasarkan karena bersubsidi, yakni 1.500 naira Nigeria (Rp 57 ribu) per kardus.
Tidak diketahui sampai kapan mi instan edisi spesial itu akan dipasarkan, terlebih karena Kingibe sibuk membantah rumor-rumor soal ambisi politiknya di pilpres 2019.
Namun, karena hingga kini tidak ada penjelasan dari Kingibe soal kemunculan kardus-kardus Indomie tersebut, pengamat menilai publik akan terus menganggap itu semua berkaitan dengan Kingibe. (Independent Nigeria)