Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asap Hitam Terlihat Membubung dari Sisi Utara dan Timur Kota Damaskus

Asap hitam terlihat membubung dari sisi utara dan timur kota terbesar di Suriah itu.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Asap Hitam Terlihat Membubung dari Sisi Utara dan Timur Kota Damaskus
HANDOUT / STR
Foto yang dirilis lewat akun Twitter resmi pemerintah Suriah pada Sabtu (14/4/2018) memperlihatkan ledakan terjadi di pinggiran Damaskus usai serangan udara Sekutu. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Pemerintah AS, Inggris, dan Perancis akhirnya memutuskan untuk melakukan serangan militer terhadap rezim Bashar al-Assad.

Serangan ini merupakan respon AS terhadap dugaan serangan senjata kimia yang disebut Trump sebagai sebuah "kejahatan seorang monster".

"Belum lama tadi, saya memerintahkan militer Amerika Serikat untuk menggelar serangan presisi terhadap sasaran yang terkait dengan lokasi pengembangan senjata kimia diktator Bashar al-Assad," ujar Trump, Jumat (13/4/2018) malam waktu setempat.

Trump menambahkan, operasi gabungan dengan angkatan bersenjata Perancis dan Inggris kini tengah berlangsung.

"Saya berterima kasih kepada kedua negara," tambah Trump.

Tak lama setelah pernyataan Trump itu, serangkaian ledakan terdengar di ibu kota Suriah, Damaskus pada pukul 01.00 GM atau sekitar pukul 07.00 WIB.

Usai serangkaian ledakan itu, koresponden AFP di Suriah, mendengar suara jet-jet tempur di langit kota Damaskus.

Berita Rekomendasi

Asap hitam terlihat membubung dari sisi utara dan timur kota terbesar di Suriah itu.

Jenderal Joseph Dunford, salah satu perwira tinggi ternama AS, mengatakan bahwa serangan udara itu menghantam tiga target.

Ketiga target itu adalah pusat riset di dekat Damaskus, fasilitas gudang, dan pos komando juga di dekat ibu kota, serta fasilitas penampungan senjata kimia di dekat Homs.

Jenderal Dunford mengatakan, persenjataan anti-serangan udara Suriah mencoba melawan tetapi sejauh ini belum dikabarkan jatuh korban di pihak sekutu.

Serangan kali ini menandai meningkatnya eskalasi dibanding serangan AS tahun lalu yang hanya mengandalkan misil penjelajah dan menyasar satu pangkalan udara.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan, tak ada rencana menambah serangan udara kecuali jika Assad kembali menggunakan senjata kimia.

"Kami sangat terukur dan proporsional, tetapi di saat yang sama ini merupakan serangan yang berat," kata Mattis.(Ervan Hardoko/SumberAFP)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akhirnya, AS Gelar Serangan Udara terhadap Suriah", https://internasional.kompas.com/read/2018/04/14/10352201/akhirnya-as-gelar-serangan-udara-terhadap-suriah.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas