Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puji Serangan AS di Suriah, Netanyahu Juga Peringatkan Iran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu turut menyebut semakin berbahayanya keberadaan Iran dalam operasi di Suriah.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Puji Serangan AS di Suriah, Netanyahu Juga Peringatkan Iran
Frech Military/Twitter/via
Sebuah pesawat tengah bersiap untuk lepas landas sebagai bagian dari operasi serangan udara bersama yang dilancarkan militer Inggris, Perancis dan AS di Suriah, terlihat dari gambar yang diambil pada 14 April 2018 melalui media sosial. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu turut menyebut semakin berbahayanya keberadaan Iran dalam operasi di Suriah, seiring pujiannya terhadap serangan Amerika Serikat (AS) yang menyasar sejumlah target pada Sabtu (14/4/2018).

AS dan sekutunya, yakni Inggris dan Perancis menyerang Suriah melalui serangan udara pada Sabtu malam.

Sebagai tanggapan atas dugaan serangan gas beracun yang menewaskan puluhan orang pada pekan lalu.

Dikutip dari laman Reuters, Minggu (15/4/2018), Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia siap mempertahankan responnya itu hingga Presiden Suriah, Bashar Al-Assad menghentikan penggunaan senjata kimia.

Baca: Mengintip Kehidupan Perkawinan Campuran WNA-WNI, Suami Bule Terkendala Izin Tinggal

"Di bawah kepemimpinan AS menjelang pagi hari ini, AS, Perancis dan Inggris menunjukkan komitmen mereka tidak terbatas pada pernyataan prinsip saja," kata Netanyahu dalam pernyataan tertulisnya.

Berita Rekomendasi

Netanyahu mengatakan Bashar al-Assad harus memahami bahwa, "penyediaan basis untuk Iran di Suriah, justru malah membuat negara itu semakin bahaya".

Seorang pejabat Israel menyampaikan bahwa negaranya sebelumnya telah diberitahu tentang serangan tersebut.

Saat ditanya berapa banyak peringatan yang diterima Israel, pejabat itu menyebut sekira 24 jam.

"Saya yakin antara 12 hingga 24 jam," jelasnya.

Ia mengaku tidak membantu AS dan sekutu lainnya dalam memilih target serangan di Suriah.

Baca: Bonek yang Tewas Itu Dikenal Pendiam dan Patuh pada Orang Tua

Sementara itu, Juru Bicara Kedutaan AS menegaskan kepada Reuters bahwa Israel telah diberitahu sebelum serangan terjadi.

Namun ia enggan membeberkan rincian lebih lanjut.

Keterlibatan Iran di Suriah untuk mendukung Assad, dianggap telah menimbulkan kekhawatiran bagi Israel yang menyebut Iran akan melawan ancaman apapun.

Gerakan Syiah yang didukung oleh Iran, Hezbollah, kelompok yang memiliki persenjataan rudal ekstensif diketahui terakhir berperang dengan Israel pada 2016 lalu.

Suriah, Iran dan Rusia mengatakan Israel berada dibalik serangan udara di pangkalan udara Suriah pada Senin lalu yang menewaskan 7 personel militer Iran.

Namun hal itu pun dibantah Israel.

Baca: Cuaca Panas dan Terik di Bali Terjadi Akibat Gerak Semu Matahari

Pada Rabu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan kepada Netanyahu, mendesaknya untuk tidak melakukan tindakan apapun yang akan mengacaukan operasi di Suriah.

Seperti pernyataan yang dirilis Gedung Kremlin.

Netanyahu mengatakan Israel tidak akan mengizinkan Iran membangun basis di Suriah. Demikian menurut kantor resminya.

Israel telah melakukan serangan udara di Suriah secara teratur.

Negara itu menargetkan lokasi pengiriman senjata yang diduga dikirim untuk kelompok Hezbollah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas