Amerika Lancarkan Perang Ekonomi dengan Iran
Meningkatnya eskalasi konflik di Suriah mendorong negara-negara yang terbagi dalam dua kubu berbeda mulai terlibat perang proxy.
Penulis: Gilang Syawal Ajiputra
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya eskalasi konflik di Suriah mendorong negara-negara yang terbagi dalam dua kubu berbeda mulai terlibat perang proxy.
Salah satunya adalah Iran yang dikenal musuh lama mereka, Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Business Insider, Senin (16/4/2018), Menteri Luar Negeri AS Steven Mnuchin menyatakan AS memutuskan untuk memberikan sanksi ekonomi terhadap Negeri Para Mullah itu.
"Saya pikir sanksi primer dan sekunder akan memiliki dampak penting pada ekonomi Iran dan itu adalah sesuatu yang dia pikirkan dan berimbang ketika dia (Presiden Trump) membuat keputusan," kata Mnuchin dikutip Business Insider.
Baca: Pemimpin Negara-negara Arab Desak Investigasi Penggunaan Senjata Kimia di Suriah
Efek langsung yang dirasakan oleh perekonomian Iran adalah melemahnya nilai tukar mata uang mereka, rial.
Berdasarkan berita ini, rial Iran, minggu ini jatuh ke 60.000 rial per dolar AS.
Terkait melemahnya nilai tukar rial, gubernur bank sentral Iran Valiollah Seif menuduh tidak secara spesifik, bahwa ada "musuh di luar" yang sengaja membuat masalah ekonomi dan penderitaan bagi rakyat Iran.
"Musuh di luar perbatasan kami, dalam berbagai samaran berbeda, memicu masalah ini.
Penulis: Gilang Syawal Ajiputra