Direktur CIA Diam-diam Temui Pemimpin Korea Utara
Direktur CIA Mike Pompeo baru saja mengunjungi Korea Utara untuk bertemu dengan pemimpin Kim Jong Un.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Direktur CIA Mike Pompeo baru saja mengunjungi Korea Utara untuk bertemu dengan pemimpin Kim Jong Un.
Pertemuan ini dinilai sangat tidak biasa, kunjungan rahasia ketika bangsa-bangsa sedang menantikan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim dalam beberapa bulan mendatang.
Dua pejabat mengkonfirmasi perjalanan Pompeo kepada The Associated Press pada Selasa (18/4/2018).
Para pejabat ini tidak berkenan namanya disebutkan.
The Washington Post, yang pertama kali melaporkan pertemuan Pompeo dengan Kim, pada akhir pekan Paskah—hanya dua minggu yang lalu.
Baca: Aktris Terkenal Korea Selatan Pernah Ada yang Diculik Korea Utara, Alasan Penculikannya Nyleneh
Kedatangan Pompeo dilaporkan untuk membahas perihal pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim dalam beberapa bulan mendatang.
Kunjungan ini belum pernah terjadi sebelumnya untuk pejabat intelijen AS berkomunikasi dengan Pyongyang.
Pada tahun 2014, Direktur Intelijen Nasional James Clapper pernah diam-diam berkunjung ke Korea Utara untuk membawa kembali dua tahanan Amerika.
Pekan lalu Pompeo diangkat menjadi Menteri Luar Negeri. Untuk itu ada ekspektasi terobosan adanya kesepakatan mengakhiri senjata nuklir Korea Utara pada pertemuan Trump-Kim.
"Saya optimis bahwa pemerintah Amerika Serikat dapat mengatur kondisi yang tepat sehingga Presiden dan pemimpin Korea Utara dapat memiliki bahasan tentang itu," Pompeo memberitahu Senat Komite Hubungan luar negeri.
Sebelumnya Trump menyampaikan lima lokasi sedangan dipertimbangan sebagai tempat pertemuan yang dijadwalkan pada awal Juni mendatang.
Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan Trump dan Kim tidak berbicara langsung.
Tawaran Kim untuk bertemu Trump awalnya disampaikan oleh Korea Selatan bulan lalu.
Trump pun terkejut ketika mendengarkan tawaran Kim.
Pertemuan ini adalah bersejarah--akan menjadi pertama kalinya antara AS dan Korea Utara selama lebih dari enam dekade permusuhan sejak perang Korea.
Senjata nuklir Korea Utara dan kemampuan uji rudal balistik menimbulkan ancaman yang berkembang untuk daratan AS.
AS dan Korea Utara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. (AP/TIME)