Mengenang Barbara Bush, Sang Pejuang Literasi
mendiang Barbara Bush adalah seorang pejuang literasi yang fokus memerangi buta huruf di Amerika Serikat.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat menjabat sebagai ibu negara, mendiang Barbara Bush adalah seorang pejuang literasi yang fokus memerangi buta huruf di Amerika Serikat.
Dilansir dari Associated Press, Jumat (20/4/2018), awal-awal George W Bush terpilih sebagai presiden AS ke-41, Barbara memperhatikan masalah-masalah sosial, seperti kriminal, kemiskinan, narkoba dan isu kelaparan.
Seiring waktu, ia menyadari bahwa mengajarkan banyak orang membaca dapat mengurangi masalah utama lainnya, yang kerap tumbuh akibat kurangnya kemampuan membaca dan pendidikan.
"Setelah berpikir panjang, saya menyadari semua yang saya khawatirkan akan lebih baik jika lebih banyak orang bisa membaca, menulis dan memahami," tulis Barbara dalam otobiografinya dirilis tahun 1994, "Barbara Bush: A Memoir."
Pada Maret 1989, hanya beberapa minggu setelah suaminya menjadi orang nomor satu di AS, Barbara mendirikan Yayasan Barbara Bush untuk Keaksaraan Keluarga.
"Kami sangat suka (bukunya). Itu benar-benar menunjukkan bahwa, sejak awal, saat dia bahkan berpikir bahwa dia mungkin menjadi ibu negara, dia segera mengalihkan pikirannya, 'Bagaimana aku bisa melakukan yang terbaik?' 'Bagaimana saya bisa membantu kebanyakan orang?' " kata juru bicara Yayasan Barbara Bush, Lauren Sproull.
Selama bertahun-tahun, yayasan menawarkan hibah untuk mendanai program literasi baru atau meningkatkan yang sudah ada. Yayasan mengatakan telah membantu ratusan ribu orang di seluruh negeri selama bertahun-tahun.
Bush meninggal pada Selasa (17/4/2018) di rumahnya di Houston pada usia 92.
Bush tetap aktif mengurus yayasan sampai dua bulan yang lalu. Ia berpartisipasi melalui obrolan video di salah satu acara yang membahas literasi di AS.
Bush juga menulis dua buku tentang kehidupan anjing-anjingnya, "C. Fred's Story" tahun 1984 dan "Millie Book", pada tahun 1990. Ia menyumbangkan hasil penjualan untuk program literasi keluarga.
Pada 2013, putranya, Neil, menciptakan Yayasan Literasi Barbara Bush Houston, yang mempromosikan keaksaraan di antara orang-orang dari segala usia.