Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Donald Trump soal Pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae In

Tentu saja pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae-in menjadi pusat perhatian dunia, tak terkecuali presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Penulis: Pravitri Retno W
zoom-in Tanggapan Donald Trump soal Pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae In
Kolase Tribunnews
Kim Jong Un, Moon Jae-in, dan Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM -- Hari ini, Jumat (27/4/2018), menjadi hari bersejarah bagi Korea Selatan dan Korea Utara.

Kim Jong Un menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang datang ke Korea Selatan setelah lebih dari 50 tahun berlalu.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menyambut kedatangan Kim Jong Un di Garis Demarkasi Militer atau Demilitarized Zone (DMZ).

Dilansir Tribunnews dari Kompas, keduanya bergandengan tangan saat berjalan di karpet merah menuju Peace House atau Gedung Perdamaian di Panmumjom.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In ketika melintasi garis pembatas militer dan kemudian menuju ke Rumah Perdamaian, lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea di Panmunjom, Jumat (27/4/2018).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In ketika melintasi garis pembatas militer dan kemudian menuju ke Rumah Perdamaian, lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea di Panmunjom, Jumat (27/4/2018). (AFP/Korea Summit Press Pool)

Menurut unggahan pemerintah Korea Selatan lewat akun @TheBlueHouseKR di Twitter, Kim menuliskan sesuatu setelah menandatangani buku tamu di Gedung Perdamaian.

"Sejarah baru dimulai, sebuah tahun perdamaian di tonggak awal sejarah," tulis Kim Jong Un.

Dari pertemuan tersebut, pihak Korea Selatan dan Korea Utara menghasilkan Deklarasi Panmunjom.

Berita Rekomendasi

Berikut 9 poin dari Deklarasi Panmunjom melansir dari Korea Times.

(1) Dua negara Korea tersebut setuju untuk mengumumkan berakhirnya Perang Korea yang telah ditangguhkan sejak perjanjian gencatan senjata pada tahun 1953.

(2) Dua negara Korea tersebut setuju untuk menetapkan denuklirisasi sebagai tujuan bersama dan bekerja sama untuk membuat Semenanjung Korea bebas nuklir.

(3) Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in akan mengunjungi Pyongyang di musim gugur.

(4) Dua negara Korea tersebut setuju untuk menghentikan berbagai tindakan bermusuhan baik di tanah, di udara dan di lautan.

(5) Mulai 1 Mei, Dua negara Korea tersebut akan menghentikan siaran propaganda di perbatasan antar-Korea.

(6) Dua negara Korea tersebut akan mendirikan kantor penghubung yang dioperasikan bersama di Gaeseong, Korea Utara.

(7) Pada 15 Agustus, kedua negara Korea tersebut akan menjadi tuan rumah reuni keluarga yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950-53.

(8) Dua negara Korea tersebut setuju untuk menghubungkan kembali kereta api antar-Korea di Pantai Timur.

(9) Dua negara Korea tersebut akan bersama-sama berpartisipasi dalam Asian Games 2018.

Tentu saja pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae-in menjadi pusat perhatian dunia, tak terkecuali presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Lewat cuitan di Twitter-nya, Trump memberikan tanggapan terkait hasil dari pertemuan Korea Selatan dan Korea Utara.

"Setelah tahun-tahun menegangkan dari peluncuran rudal dan uji coba Nuklir, sebuah pertemuan bersejarah antara Korea Selatan dan Korea Utara saat ini tengah berlangsung.

Hal-hal baik sedang terjadi, tapi hanya waktu yang akan memberi tahu!" tulisnya.

"PERANG KOREA BERAKHIR!

Amerika Serikat, dan semua orang-orang HEBAT, harus sangat bangga dengan apa yang saat ini terjadi di Korea!" tamba Donald Trump.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas