Korea Utara dan Korsel Makin Akrab, Menlu China Temui Kim Jong Un
Kunjungan itu merupakan kontak tingkat tinggi resmi pertama antara Beijing dan Pyongyang, sejak pertemuan puncak KTT Korea Selatan dan Korea Utara.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat melakukan 'kunjungan langka' ke Pyongyang pada Kamis kemarin.
Seperti yang disampaikan media milik pemerintah Tiongkok.
Dikutip dari situs CNN, Jumat (4/5/2018), dalam satu bulan ini, Kim Jong Un dan pejabat tinggi Beijing telah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali.
Hal itu mengindikasikan mulai menghangatnya hubungan antara dua sekutu yang sempat renggang itu.
Ditandai pernyataan Wang yang memuji komitmen Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi, yang ia sampaikan selama kunjungan dua harinya tersebut.
Kunjungan itu merupakan kontak tingkat tinggi resmi pertama antara Beijing dan Pyongyang, sejak pertemuan puncak KTT antara Korea Selatan dan Korea Utara pada 27 April lalu yang mencetak sejarah baru.
Tiongkok melihat para pemimpin dua negara Korea itu telah menyetujui agenda perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Baca: Setya Novanto: Saya Segera Pindah dari Kos-kosan ke Pesantren Sukamiskin
Baca: Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Jejak Penemuan Bocah Tewas dalam Karung Beras
Sementara itu, menyusul keberhasilan KTT, saat ini Amerika Serikat (AS) tengah membahas rencana pertemuan dengan Kim Jong Un selama satu bulan untuk membahas lebih lanjut mengenai pembongkaran senjata nuklir Korea Utara.
"KTT antar-Korea telah membawa peluang yang menguntungkan bagi penyelesaian masalah politik di Semenanjung Korea," kata Wang di Pyongyang, Rabu, seperti yang disampaikan dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Wang menambahkan, "Tiongkok mendukung berakhirnya perang di Semenanjung Korea dan mengubah gencatan senjata menjadi perjanjian damai,".
Beijing mendukung perubahan fokus strategis Pyongyang ke arah pembangunan ekonomi dan keamanan atas proses denuklirisasi.
Pernyataan Tiongkok tersebut mengutip apa yang disampaikan Kim bahwa Pyongyang bersedia mencari cara untuk menghilangkan akar penyebab ancaman terhadap perdamaian di Semenanjung Korea, melalui dimulainya kembali dialog dan pembentukan kepercayaan bersama.
Para ahli pun telah mencatat, Tiongkok memang secara terbuka memuji upaya damai untuk menyelesaikan ketegangan di Semenanjung Korea, mereka mungkin takut terdegradasi dalam perkembangan yang bisa mengguncang geopolitik regional.