26 Rumah, dan 4 Bangunan Rata Dengan Tanah Akibat Erupsi Gunung Berapi di Hawaii
Pejabat Hawaii mengatakan rumah yang hancur berada di bagian perkebunan Leilani
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PAHOA - Gunung berapi Kilauea, Hawaii meratakan 26 rumah dan memuntahkan lahar ratusan kaki ke udara, penghuni rumah yang telah dievakuasi sebelumnya tidak mengetahui berapa lama mereka akan terlantar.
Pejabat Hawaii mengatakan rumah yang hancur berada di bagian perkebunan Leilani dimana batuan cair, gas beracun dan uap meledak melalui bukaan tanah yang disebabkan oleh gunung berapi.
Lebih dari 1.700 penghuni yang dievakuasi di izinkan kembali untuk mengumpulkan obat-obatan, binatang, dan barang lainnya yang dibutuhkan.
Pejabat setempat mengatakan kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh para penghuni setiap hari, sampai peringatan lanjutan dari pihak berwenang mengatakan kondisi aman.
Seorang guru, Amber Makuakane (37) Janda dua anak, mengatakan tiga kamar tidurnya di perkebunan Leilani hancur oleh lahar. Kediamannya berada di seberang celah yang telah terbuka pada Jumat.
"Ada uap yang naik kepermukaan dari beberapa bagian lahan, tapi segalanya terlihat baik-baik saja," kata Makuakane seperti dilansir AP, Senin (7/5/2018).
Pada Sabtu, dirinya menerima sinyal bahaya dari sistem keamanan. Sensor gerak sepanjang rumah telah terpicu, ia kemudian sadar bahwa propertinya telah dikepung oleh lahar.
Lahar membentang sekitar 387.500 meter persegi mengelilingi celah yang paling aktif meski laju gerakannya lambat. belum ada indikasi kapan gelombang lahar itu berhenti atau seberapa jauh penyebarannya.
"Ada lebih banyak magma yang akan meletus. Sepanjang ada persediaan disana, erupsi akan tetap berlanjut," kata Ahli Survei Geologis Gunung Berapi AS, Wendy Stovall.
Sebanyak 250 orang dan 90 bintang peliharaan menghabiskan Sabtu malam di tempat penampungan.
Gunung berapi Kilauea merupakan salah satu gunung berapi paling aktif didunia, telah mengalami erupsi sejak 1983 dan terus berlanjut.