Korban Pelecehan Seksual di Jepang Dapat Kompensasi Ratusan Ribu Yen
Pengadilan memutuskan Produser Mikiya Ichihara (40) kelahiran Perfektur Yamaguchi bersalah karena melakukan pelecehan sekual kepada artisnya, Chino.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumat (27/4/2018) lalu pengadilan memutuskan Produser Mikiya Ichihara (40) kelahiran Perfektur Yamaguchi bersalah karena melakukan pelecehan sekual kepada artisnya, Chino, gadis 20 tahun sejak 2015 lalu.
"Chino menerima kompensasi pembayaran dari pelaku Ichihara ratusan ribu yen, diperkirakan 700.000 yen," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (7/5/2018).
Menurut Chino dia menggunakan uang itu untuk memulai grup #MeToo bagi industri hiburan Jepang.
"Saya tidak tahu ada kelompok teater yang tidak memiliki kekuatan atau pelecehan seksual," kata aktris berusia 20 tahun itu yang yakin banyak pelecehan seksual di mana-mana di Jepang.
Baca: 14 Oknum Guru Tertular HIV, Penyebabnya akibat Suka Berburu PSK saat Dinas Luar
Chino membenarkan bahwa dirinya maju ke pengadilan karena dia ingin menjadi teladan bagi korban lain.
"Apakah itu sulit? Apakah saya takut? Tentu saja. Tapi saya maju demi orang lain yang mungkin juga ingin mengejar impian mereka," katanya.
Menurut penyelesaian 17 April, yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, direktur Mikiya Ichihara membawanya ke ruang karaoke pada sore hari bulan Februari tahun 2015.
Saat itu Chino masih berstatus siswa kelas dua SMA, usia 17 tahun.
Baca: Mengenal Agnes Olyvia Maryadi, Siswi Peraih Nilai UN Peringkat Kedua Tertinggi se-Jatim
Ichihara menyentuh pundak dan pahanya, dan membuat pernyataan cabul, berjanji untuk memberikan perannya yang baik sebagai artis di dunia hiburan.
Setelah diraba-raba Chino terkejut, lalu melarikan diri dalam kebingungan dan menangis selama berjam-jam.
"Saya minta maaf dari lubuk hati saya kepada Chino, yang sangat menderita baik secara mental maupun fisik karena pelecehan seksual saya," kata Ichihara dalam sebuah pernyataan.
Chino juga terkejut bahwa setidaknya lima orang lainnya diduga telah dilecehkan oleh Ichihara.
Skandal pelecehan seksual bukan hanya mengenai Chino, tetapi juga artis Yamaguchi dari Tokio dan Junichi Fukuda, seorang birokrat Dirjen Kementerian Keuangan, mengundurkan diri pekan lalu karena komentar seksual kepada seorang wartawan wanita dari TV TBS.
Baca: Alasan Polda Jabar Hentikan Kasus Dugaan Penghinaan Pancasila oleh Rizieq Shihab
Selain itu Gubernur Prefektur Niigata, Ryuichi Yoneyama (50) 18 April lalu mengundurkan diri juga karena kasus wanita.
"Kami ingin membangun masa depan," kata pengacara Chino, Izutaro Managi.
"Upaya ini harus berarti bagi para pelaku, juga bagi para korban," kata dia.
En Tanaka, seorang penulis naskah dan sutradara di TremendousCircus, mencatat bahwa pelecehan seksual dan kekuasaan merupakan hal yang umum dalam hiburan Jepang, karena hampir semua sutradara adalah laki-laki, dan ada beberapa peran bertindak untuk perempuan.
Kelompok baru Chino bertujuan untuk menghentikan pelecehan seksual dan kekuasaan di industri teater, film dan hiburan Jepang, dan menawarkan konseling dan bantuan hukum bagi para korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.