Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Faktor Islam dan Melayu, Penentu Kemenangan Mahathir Mohamad di Pemilu Malaysia

Terdapat dua faktor yang membuat Mahathir mampu membawa Pakatan Harapan menjungkalkan kelompok Barisan Nasional

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Faktor Islam dan Melayu, Penentu Kemenangan Mahathir Mohamad di Pemilu Malaysia
Bernama
Perdana Menteri Mahathir Mohamad 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahathir Mohamad kembali duduk di tampuk kekuasaan perdana menteri setelah koalisi oposisi Pakatan Harapan menang dalam pemilu ke-14 Malaysia yang digelar pada Rabu (9/5/2018) lalu.

Terdapat dua faktor yang membuat  Mahathir mampu membawa Pakatan Harapan menjungkalkan kelompok Barisan Nasional yang berkuasa selama 60 tahun. Hal tersebut diungkapkan oleh mahasiswa doktoral Universiti Sains Malaysia, Zaki Mubarrak.

Zaki mengungkapkan bahwa faktor pertama adalah tentang identitas melayu. Faktor ini menjadi penentu yang menarik masyarakat Malaysia untuk memberikan dukungan kepada Pakatan Harapan.

Padahal menurut Zaki, selama ini Umno, partai yang dipimpin oleh Perdana Menteri Najib Razak, selalu menggunakan propaganda ini. Namun sosok Mahathir dianggap sebagai pelindung etnis melayu yang menjadi mayoritas, dibanding Najib dan UMNO.

"Selama ini UMNO menjual kemelayuan, tanpa UMNO orang melayu tidak akan berjaya. Kartu ini tidak berjalan baik ketika Mahathir masuk," ujar Zaki di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5/20418).

Zaki menuturkan bahwa Mahathir lebih dikenal sebagai pelindung etnis melayu dan telah terbukti selama menjabat sebagai perdana menteri selama 22 tahun.

Faktor kedua adalah mengenai Islam yang kerap digunakan oleh Umno untuk menggaet pemilih. Partai ini mengasosiasikan dirinya sebagai pelindung Islam sebagai mayoritas.

Berita Rekomendasi

"Kartu ini tidak bermain dengan baik ketika Mahathir masuk. Ketika kartu Islam dimainkan Najib, popularitas Mahathir sebagai pemimpin Islam lebih dikenali," jelas Zaki.

Menurut Zaki, Mahathir selalu memberikan banyak memberikan kontribusi kepada umat Islam. Bahwa dirinya sempat menyebut Malaysia sebagai negara Islam pada 1986 dan 2001.

"Banyak kemajuan yang dicatat, beberapa institusi keislaman ketika Mahathir berkuasa," ungkap Zaki.

"Siapa Pembela melayu dan Islam. Mereka akan menyebut Mahathir. Kartu itu gak bisa dimainkan," kata Zaki. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas