Ucapan Selamat untuk Mahathir dari PM Tiongkok
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengucapkan selamat atas terpilihnya Mahathir Mohamad menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengucapkan selamat atas terpilihnya Mahathir Mohamad menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Dalam pesan ucapan selamat, Li mengatakan Mahathir adalah seorang politikus senior di Malaysia.
Mahathir juga dinilai telah memberikan kontribusi bagi perkembangan negara dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dan hubungan Tiongkok-Malaysia serta kerjasama di Asia timur.
Baca: Israel Minta Pemerintah Assad Usir Tentara Iran dari Suriah
Li mengatakan Tiongkok memberikan perhatian besar terhadap hubungan dengan Malaysia.
Kedua negara yang bertetangga dengan persahabatan tradisional dan pengembangan hubungan bilateral telah mempertahankan momentum yang baik.
Li mengatakan ia bersedia bekerja sama dengan Mahathir untuk mempromosikan kemitraan strategis komprehensif bilateral guna lebih menguntungkan negara dan rakyatnya.
Sebelumnya juga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengucapkan selamat kepada Mahathir Mohammad terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia.
"Presiden Donald Trump mengucapkan selamat kepada Mahathir Mohamad setelah disumpah pada hari Kamis (10/5/2018) sebagai Perdana Menteri baru Malaysia," demikian pernyataan Gedung Putih diposting di halaman Facebook Kedutaan besar AS di Kuala Lumpur, pada Jumat (11/5/2018).
Mahathir disumpah sebagai Perdana Menteri ketujuh oleh Raja Malaysia Sultan Muhammad V di Istana Negara pada Kamis (10/5/2018) malam.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Trump mengucapkan selamat kepada semua warga Malaysia dalam partisipasi mereka dalam pemilu.
Dikatakan hubungan AS-Malaysia sudah berjalan lama dan kuat ikatannya.
Dalam hasil hitung cepat tidak resmi, Pakatan Harapan memperoleh 115 kursi parlemen dari total 222 kursi yang diperebutkan.
Sedangkan koalisi Barisan Nasional (BN) pimpinan Perdana Menteri Petahana, Najib Razak, mencatat perolehan 79 kursi.
Ini adalah kekalahan perdana Barisan Nasional yang telah menguasai Malaysia selama lebih dari enam dekade terakhir.
"Kami tidak membalas dendam. Kami hanya ingin memulihkan hukum," kata Mahathir dalam konferensi pers pukul 02.45 dini hari waktu setempat. (China Daily/Asia News Network/Star/Bernama/Malaysia Kini)