24 Juni, Perempuan di Arab Saudi Diperbolehkan Mengemudi Mobil Untuk Pertama Kalinya
Pada September tahun lalu, Raja Salman memutuskan mengakhiri larangan perempuan mengemudi di wilayahnya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI -- Mulai 24 Juni 2018 mendatang, perempuan di Arab Saudi untuk pertama kalinya diperbolehkan mengemudikan mobil.
Kebijakan tersebut disambut baik, salah satunya dari para karyawan perusahaan di negara penghasil minyak itu.
"Kami membutuhkan mobil untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kami bekerja, kami adalah ibu, kami memiliki jejaring sosial, kami harus berpergian, jadi kami perlu bertransportasi," ujar Abdulgader, karyawan perusahaan Minyak, seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa (19/6/2018).
Bagi Abdulgader, 24 Juni nanti akan menjadi hari perayaan perubahan itu.
"Pada hari itu, 24 Juni, saya ingin pergi ke rumah ibu saya dan membawanya jalan-jalan. Ini rencana saya dan ingin saya nikmati bersama ibu. Hanya aku dan ibu tanpa orang lain," ujar dia.
Pada September tahun lalu, Raja Salman memutuskan mengakhiri larangan perempuan mengemudi di wilayahnya.
Larangan wanita mengemudi di Arab Saudi menjadi satu-satunya yang terjadi di dunia dan dipertahankan beberapa dekade dengan alasan konservatif.
Untuk menunjukan keseriusannya Raja Salman pada awal Juni secara simbolis mengeluarkan 10 Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk perempuan.
Keputusan pemerintah itu juga menjadi bagian dari upaya ambisius putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman untuk memodernisasi negara atau yang disebutnya Vision 2030.
Pangeran Muhammad bin Salman berupaya mempersiapkan Arab Saudi yang tak hanya mengandalkan uang hasil minyak bumi.