Lakukan Perawatan Spa Ikan, Seorang Wanita Kehilangan Kuku Kaki karena Infeksi, Ini Penyebabnya
Seorang wanita harus kehilangan kuku kakinya setelah menjalani perawatan spa ikan.
Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita harus kehilangan kuku kakinya setelah menjalani perawatan spa ikan.
Spa atau pedikur ikan merupakan perawatan yang digandrungi banyak orang untuk menghilangkan sel-sel kulit mati di kaki.
Ikan yang digunakan untuk perawatan kecantikan ini bernama Garra rufa.
Jenis ini biasa merubung kaki dan mengerikiti sel-sel kulit mati.
Perawatan menggunakan Garra rufa ini banyak tersedia di tempat spa.
Dilansir Tribunnews dari Next Shark, kasus wanita kehilangan kuku kakinya ini dimuat di Jurnal JAMA Dermatology yang terbit pada Selasa (3/7/2018) lalu.
Pasien wanita yang berusia 20 tahunan ini dilaporkan menderita onikomadesis setelah menjalani pedikur ikan Garra rufa.
Onikomadesis merupakan kondisi di mana kuku mengalami kerusakan.
Kuku akan berhenti tumbuh hingga kemudian lepas begitu saja dari jari.
Biasanya onikomadesis disebabkan oleh penyakit berat atau efek dari obat-obatan.
"Sementara kasusnya belum menemukan kejelasan, ini sepertinya disebabkan karena ikan," jelas Sheri Lipner, dokter yang menangani kasus ini.
Pasien ini harus menderita selama enam bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
Lipner yang merupakan asisten profesor di Columbia University program studi kesehatan, menyatakan kondisi pasien ini merupakan kasus onikomadesis pertama yang disebabkan oleh ikan.
Untuk melindungi identitas pasiennya, Sheri Lipner tidak mengungkapkan di mana ia mendapatkan perawatan pedikur ikan.
Lipner menyatakan perawatan sejenis ini sangat populer di Tiongkok.
Di Amerika Serikat sendiri perawatan jenis ini sudah populer sejak 10 tahun lalu.
Meski begitu, pedikur menggunakan ikan kemudian dilarang di lebih dari 10 negara bagian Amerika Serikat karena dinilai menyebabkan masalah kesehatan.
Penyebabnya adalah ikan-ikan ini mengerikiti sel-sel kulit mati banyak orang, membuat risiko penularan infeksi semakin mudah.
Tak hanya itu, jika bak tempat ikan tidak dibersihkan secara benar, akan menimbulkan bakteri penyebab penyakit.
"Aku tidak merekomendasikan pedikur ikan ini untuk tujuan medis ataupun kecantikan," kata Lipner.
"Selain onikomadesis, ada infeksi lainnya yang lebih serius terkait pedikur ikan," tambahnya.
Meski begitu, kuku pasien dikabarkan masih bisa tumbuh kembali.
Namun Sheri Lipner menyatakan pertumbuhan kuku bisa memakan waktu 18 bulan.
"Kami harus menunggu cukup lama untuk melihat hasilnya," tutup Lipner.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)