Perawat di Jepang Racuni 20 Pasien hingga Tewas, Alasannya Tak Ingin Kerepotan Mengurus Jenazah
Seorang perawat di Jepang telah ditangkap karena diduga meracuni 20 pasien supaya mereka tidak meninggal di saat ia berjaga.
Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang perawat di Jepang telah ditangkap karena diduga meracuni 20 pasien supaya mereka tidak meninggal di saat ia berjaga.
Ayumi Kuboki (31) diduga telah meracuni pasien lansia dengan cara menyuntikkan larutan antiseptik ke infus mereka di Rumah Sakit Oguchi, Yokohama sejak 2016.
Kuboki yang ditangkap minggu lalu mengatakan pada polisi ia sengaja memberi racun untuk mempercepat kematian pasien.
Penyebabnya sepele, Kuboki tidak ingin pasien yang dirawat meninggal saat ia berjaga.
Tak hanya itu, Kuboki menambahkan dirinya juga tidak ingin direpotkan dengan memberi tahu ke pihak keluarga jika si pasien meninggal.
"Akan merepotkan jika tanggung jawab mengurus pasien meninggal jatuh padaku," ujar Kuboki pada penyidik.
Dilansir Tribunnews dari Daily Mail, Sabtu (14/7/2018), polisi melakukan penyelidikan setelah perawat lain melihat ada gelembung dalam kantong infus seorang pasien bernama Nobuo Yamaki (88) yang meninggal pada September 2016.
Gelembung tersebut mengindikasikan infus telah dirusak.
Dokter menemukan konsentrasi larutan antiseptik yang tinggi dalam aliran darah Yamaki dan mengatakan bahwa pria berusia 88 tahun ini meninggal karena keracunan.
Autopsi kemudian dilakukan pada jenazah Sozo Nishikawa (88) yang berbagi kamar dengan Nobuo Yamaki.
Sama seperti Yamuka, dalam aliran darah Nishikawa juga ditemukan larutan antiseptik berkonsentrasi tinggi.
Hal serupa juga ditemukan di dua jenazah lainnya, seorang pria 89 tahun dan wanita berusia 78 tahun yang belum disebutkan namanya.
Saat penyelidikan, polisi menemukan 10 kantong infus yang tak digunakan di kantor perawat.
Kantong infus tersebut tercemar larutan antiseptik.