Dewi Soekarno Tanyakan Warga Jepang, Bisakah Cinta Dibeli dengan Uang?
Ratna Sari Dewi Soekarno dalam komentarnya kepada Joseishi,mempertanyakan kepada warga Jepang apakah cinta bisa dibeli dengan uang?
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ratna Sari Dewi Soekarno atau Naoto Nemoto dalam komentarnya kepada Joseishi, Sabtu (14/7/2018) mempertanyakan kepada warga Jepang apakah cinta bisa dibeli dengan uang?
Dewi membandingkan wanita yang menikahi lelaki memiliki penghasilan 2 juta yen setahun dan wanita yang menikahi lelaki memiliki penghasilan 100 juta yen setahun.
"Coba kita lihat wanita yang menikahi lelaki dengan pendapatan tahunan 2 juta yen hidup di Jepang. Apabila kehidupan tidak terisi dengan baik, kamu tidak akan menghormati lawanmu. Pertikaian juga akan meningkat, keluhan meningkat dan panasnya cinta juga akan mendingin. Tetapi pria yang menghasilkan 100 juta yen dalam pendapatan tahunan dapat memuaskan hidup Anda. Manusia akan merasa puas apabila kehilangan keluhan dan mampu menghormati lawan mereka. Saya juga menghargainya," ungkap Dewi yang ke Jakarta saat usia 19 tahun dan menikah di usia 22 tahun.
Ada banyak orang yang menikah dengan orang yang berpenghasilan lebih dari 100 juta yen di sekitar Dewi.
"Tampaknya sangat bahagia ketika semua orang menyadari kehidupan yang puas dan hidup dalam kekayaan setiap hari."
Dewi mengakui dirinya ingin agar semua orang bahagia.
"Jadi saya akan memberitahu Anda bahwa saya akan mengecualikan setiap keindahan kali ini."
Dewi mengakui dan percaya bahwa "Cinta tidak bisa dibeli dengan uang!"
"Tapi saya tidak bisa mengatakan hal seperti itu karena nilai pengalaman hidup meningkat."
Tentu saja, karena ada berbagai jenis orang, maka Dewi mengakui tidak akan mengatakan "Saya benar-benar dapat membeli cinta dengan uang,"
Baca: Kutuk Terorisme, Jepang Sampaikan Belangsungkawa untuk Para Korban Teroris di Pakistan
"Meskipun demikian dalam banyak kasus hal-hal yang dapat saya beli termasuk cinta dengan uang," tambahnya.
Di masa lalu, Dewi berpikir bahwa ada orang yang bisa bertahan apa pun bahkan "Jika ada cinta, itu baik-baik saja."
"Saya terus hidup dengan sabar dan saya semakin tua dan mantap. Apakah itu kehidupan yang Anda bayangkan?"
Bahkan jika seorang pria seharga 100 juta yen tidak memiliki cinta pada awalnya, Dewi menyatakan akan menghargai setiap hari dan percaya dapat menciptakan kehidupan yang utuh.
"Dengan menghargai kemampuan untuk mendapatkan penghasilan sebanyak itu, 200 juta yen setahun, rasa hormat itu berangsur-angsur berubah menjadi cinta. Jika ada begitu banyak kekuatan finansial, anak-anak dapat dilahirkan dengan keyakinan. Dan Anda dapat membiarkan anak Anda menerima pendidikan yang Anda inginkan," kata Dewi.