TRIBUNNEWS.COM - Dari tahun ke tahun, mencari pekerjaan sangatlah sulit.

Terlebih jika baru saja lulus dari perguruan tinggi dan belum memiliki pengalaman.

Namun, mencari pekerjaan bukanlah hal yang sulit jika kamu adalah orang yang kreatif dan pekerja keras.

Dilansir Tribunnews dari New York Post via UNILAD, Senin (30/7/2018), pria asal Amerika Serikat ini menemukan cara yang inovatif dalam mencari pekerjaan.

David Casarez adalah seorang tunawisma yang berhasil menarik perhatian perusahaan besar, seperti Google, LinkedIn, dan Netflix, karena kreativitasnya.

Alih-alih mendatangi perusahaan, David mencari kesempatan lewat caranya sendiri untuk mendapatkan pekerjaan.

Pada Jumat (28/7/2018) lalu, David terlihat tengah berdiri berpenampilan rapi di lampu merah daerah Silicon Valley, Bay Area, San Fransisco.

Ia membawa sebuah kertas besar bertuliskan, "HOMELESS. HUNGRY 4 SUCCESS. TAKE A RESUME. (Tidak punya rumah. Lapar untuk sukses. Ambil CV-ku)."

Meski terlihat tidak niat, usaha David Casarez ini terbayar.

Seorang pengendara bernama Jasmine Scoffield, memotret David serta CV-nya dan kemudian diunggah ke Twitter.

"Hari ini aku melihat pemuda tunawisma meminta orang-orang mengambil resume-nya ketimbang meminta uang.

Jika siapa saja di Silicon Valley bisa membantunya, itu akan sangat luar biasa.

Tolong RT jadi kita bisa menolong David!" tulis Jasmine.

Unggahan Jasmine tersebut kemudian viral hingga tagar #BerikanDavidPekerjaan menjadi trending di Twitter.

Tak hanya mengunggah foto David di Twitter, Jasmine sepertinya juga meminta nomor ponselnya.

"Aku baru saja selesai menelepon David. Kami berbicara sekitar satu jam.

Ia datang ke Silicon Valley untuk mengejar mimpinya sebagai ahli teknik yang sukses dan punya banyak hal untuk ditawarkan.

Ia tidur di taman dan masih mencoba bekerja sebagai freelance, melakukan wawancara, dan melamar pekerjaan."

"Google, Netflix, LinkedIn dan perusahaan lainnya telah menghubungi David."

David Casarez sendiri mengiyakan unggahan Jasmine soal perusahaan besar yang menghubunginya.

"Google telah menghubungiku, begitu juga dengan Pandora, Bitcoin, dan perusahaan lainnya," ujar David saat ditemui di Starbucks.

David sendiri merupakan lulusan Manajemen Sistem Informasi dari Texas A&M University.

Ia pernah bekerja sebagai web developer di General Motors di Austin.

Tak lama kemudian, David memilih pergi ke Silicon Valley untuk memulai perusahaan tekniknya sendiri.

Sayang, pada Juni 2018 lalu ia kehabisan uang.

David pun memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)