3000 Kabuto Mushi Jepang Mati Karena Kepanasan
Fasilitas khusus kabuto mushi ini dibuka sejak 22 tahun lalu sangat populer dengan beraneka ragam kabutomushi sedikitnya ada 200 serangga di masa lalu
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kabuto mushi atau Kumbang Badak Jepang saat ini banyak yang mati, sedikitnya 3000 serangga mati saat ini karena kepanasan sekali dengan suhu udara di Jepang saat ini melebihi 35 derajat Celcius.
"Kami minta maaf hari ini, Kamis (16/8/2018) adalah hari terakhir tempat ini dibuka bagi umum," papar Okamoto pengelola Kabutomushi Dome di Ichikawacho Perfektur Hyogo Jepang.
Fasilitas khusus kabuto mushi ini dibuka sejak 22 tahun lalu sangat populer dengan beraneka ragam kabutomushi sedikitnya ada 200 serangga di masa lalu.
Namun kini karena banyak yang mati, sedikit sekali kabutomushi ada di sana.
"Panas di Jepang tahun ini sangat keterlaluan sehingga banyak yang mati sedikitnya kami duga sekitar 3000 serangga kabutomushi mati saat ini," tambah Okamoto lagi.
Apabila udara sangat panas, kabutomushi tidak tahan dan mati dengan sendirinya.
"Meskipun kami buka tempat ini pagi hari sekali supaya tidak kepanasan, ternyata tetap saja tidak tahan dan mati," tambahnya.
Akhirnya Okamoto meminta maaf sedalamnya kepada banyak orang karena yang rencana buka fasilitas itu sampai tanggal 19 Agustus terpaksa ditutup hari ini (16/8/2018) karena untuk menyelamatkan kabutomushi agar tidak kepanasan. Padahal fasilitas itu baru dibuka bagi umum sejak Minggu kemarin. Namun Okamoto janji tahun depan akan dibuka kembali.
"Kita akan antisipasi lebih baik lagi tahun depan agar kabutomushi tidak kepanasan sehingga fasilitas ini bisa dibuka kembali lebih lama di musim panas tahun depan."