BMW Jepang Mulai Berhati-hati Menyusul Insiden Kebakaran Mobil di Korea
Pihak BMW Jepang kini semakin berhati-hati menyusul insiden kebakaran mobil BMW di Korea yang mengakibatkan pemerintahnya recall sedikitnya 10.000.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pihak BMW Jepang kini semakin berhati-hati menyusul insiden kebakaran mobil BMW di Korea yang mengakibatkan pemerintahnya menarik kembali (recall) sedikitnya 10.000 unit.
"Selain berhati-hati sedikit demi sedikit mulai memeriksa kembali segala hal yang terkait mobil BMW, listriknya dan bagian gasoline atau bahan bakar serta sekitarnya," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (16/8/2018).
Sampai detik ini belum ada kasus mobil BMW terbakar di Jepang.
Namun sekitar empat hari lalu di daerah Gifu Jepang sebuah mobil camping car keluarga 4 orang terbakar. Tidak ada yang terluka dalam insiden ini.
Selain itu mobil mewah Maserati bulan April 2018 juga terbakar di daerah Setagaya Tokyo akibat kortsleting listrik di dalam mobil tersbeut. Tidak ada yang terluka.
Baca: Helikopter Dauphin HR-3604 Siaga Evakuasi Atlet Asian Games Cedera ke RSRK Charitas
Menurut Dinas Pemadam Kebakaran di Tokyo dalam tahun 2017 ada 280 kasus kebakaran mobil dan dari jumlah tersebut 144 terdeteksi penyebab kebakarannya.
Dari 144 yang terbakar dan terdeteksi penyebabnya itu, 52 unit mobil terbakar karena listrik yang korsleting atau kabel listrik terkelupas sehingga menimbulkan hubungan arus pendek (kortsleting).
Lalu 49 unit terbakar karena kebocoran bagian bensin atau gasoline dan 43 kasus karena hal lain.
Bagaimana mendeteksi hal tersebut?
Menurut Kunisawa seorang ahli mobil Jepang, apabila karena gasoline maka kita bisa mencium bau gasoline ke luar (bocor) tersebut sehingga bisa cepat antisipasi.
Sedangkan kalau kebakaran listrik kita mendeteksi dari bai wine yang manis.
"Jadi seolah ada bau wine yang manis ke luar dari mobil. Kalau sudah begitu segeralah periksa mobil anda, terutama kabel-kabelnya," kata Kunisawa.