Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Pamerkan Jet Tempur Terbaru 'Kowsar'

"Jika kami tidak memiliki sistem pertahanan... itu memberi lampu hijau bagi orang lain untuk masuk ke negara ini," ucapnya.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Iran Pamerkan Jet Tempur Terbaru 'Kowsar'
(AFP)
Presiden Iran Hassan Rouhani duduk di kokpit jet tempur generasi keempat bernama "Kowsar baru" saat pameran industri pertahanan nasional di Teheran (AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran meluncurkan jet tempur terbarunya di ibukota Teheran.

Media pemerintah mengatakan jet tempur teranyar itu memiliki sistem avionik dan radar multifungsi, serta 100 persen buatan anak bangsa.

Dalam laporan media pemerintah Iran, Selasa (21/8/2018), terlihat Presiden Hassan Rouhani duduk di kokpit jet tempur generasi keempat bernama "Kowsar baru" saat pameran industri pertahanan nasional di Teheran.

Baca: Ketika Kim Jong Un Lontarkan Kritik Menohok Terhadap Layanan Kesehatan Negaranya

Ia mengatakan kekuatan militer Teheran hanya dirancang untuk mencegah musuh dan bertujuan untuk menciptakan perdamaian.

Rekaman tes penerbangan Kowsar diedarkan oleh berbagai media resmi.

"Ketika saya berbicara tentang kesiapan kita untuk pertahanan, itu berarti kita mencari perdamaian abadi. Jika kita kurang dalam kesiapan, kami menyambut perang," ujar Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

Baca: Posisi Sri Mulyani dalam Tim Kampanye Jokowi-Maruf Akan Diganti

Berita Rekomendasi

"Banyak yang berpikir ketika kita meningkatkan kekuatan militer kita, ini berarti kita mencari perang. (Tetapi) ini adalah kondisi damai-itu berarti kita tidak mencari-cari agar perang terjadi," tambahnya.

"Jika kami tidak memiliki sistem pertahanan... itu memberi lampu hijau bagi orang lain untuk masuk ke negara ini," ucapnya.

Pesawat tempur ini pertama kali diumumkan pada Sabtu (18/8/2018) oleh Menteri Pertahanan, Amir Hatami.

Baca: BNN akan Sengsarakan Hidup Ibrahim Hongkong

Hatami mengatakan program pertahanan termotivasi akibat serangan rudal yang dialami Iran selama delapan tahun perang dengan Irak pada tahun 1980.

Ancaman tersebut kembali datang dari Israel dan Amerika Serikat.

"Kita telah belajar banyak dalam perang [Iran-Irak] yang kita tidak dapat mengandalkan pada siapa pun kecuali diri sendiri. Sumber daya terbatas dan kami berkomitmen untuk membangun keamanan pada biaya minimum, "katanya dalam sebuah wawancara televisi.(AFP/Aljazeera)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas