Holding PTPN III Raih Potensi Jual Kelapa Sawit ke Mesir Rp 375 Miliar Perbulan Tahun Ini
Kunjungan kerja delegasi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III ke Mesir selama 4 hari membuahkan hasil.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MESIR- Kunjungan kerja delegasi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III ke Mesir selama 4 hari membuahkan hasil.
Setelah melakukan serangkaian pertemuan bisnis, Holding PTPN III berhasil menjaring sejumlah potensi kontrak perdagangan. Nilai kontraknya pun lumayan fantastis yakni sekitar Rp 375 miliar per bulan.
Direktur Utama Holding PTPN III, Dolly Parlagutan Pulungan menjelaskan nilai potensi transaksi tersebut didapat dari hasil penjajakan penjualan komoditas kelapa sawit.
Tidak tanggung-tanggung, importir kelapa sawit Mesir United Oil langsung memesan 50 ribu metrik ton setiap bulannya. Dan finalisasi kontrak akan dibahas akhir bulan Oktober ini di Jakarta.
“Perwakilan dari United Oil akan datang ke Jakarta untuk finalisasi sekalian membahas teknis pengiriman,” ujar Dolly di Kairo, (10/10).
Seperti diketahui, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, induk holding BUMN Perkebunan, menggelar road show pertemuan bisnis di Mesir pada 7-10 Oktober 2018. Dalam kunjungan yang difasilitasi KBRI Kairo ini, delegasi Holding PTPN III dipimpin langsung Dolly Pulungan.
Turut serta dalam rombongan ini adalah Direktur Tanaman Tahunan PTPN III Ahmad Haslan Saragih, Koordinator Senior Executive Vice President PTPN III Suhendri, Direktur Utama PTPN IV Siwi Peni dan Komisaris PTPN IV Mohammad Osmar.
Selama melakukan kunjungan kerja di Mesir, delegasi Holding PTPN III melakukan sejumlah pertemuan dengan pebisnis Mesir serta visitasi ke beberapa perusahaan.
Sejumlah perusahaan yang dijajaki antara lain importir dan pengolah kelapa sawit United Oil, importir kelapa sawit Arma Group, importir bioetanol dan perusahaan obat Pharco Pharmautical, perusahaan ban Alexandria tyre dan importir kopi robusta Al Gharas.
Dalam penjelasannya yang diterima tribunnews.com diungkap, selama kunjungan kerja di Mesir, sejumlah pejabat KBRI Cairo ikut mendampingi antara lain Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi, Atase Perdagangan Burman Rahman dan Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Cairo Yubil Septian.
Sebelum mengakhiri kegiatan, KBRI Cairo dan Holding PTPN III menggelar ‘Indonesia-Egypt Business Forum’ pada 9 Oktober 2018 malam.
Menurut Dolly, pihaknya mematok harga kelapa sawit berfluktuasi mengikuti pasar, kira-kira saat ini US$ 500 per metrik ton. Dengan demikian, nilai total potensi perdagangan kelapa sawit dapat mencapai sekitar US$ 25 juta perbulan (sekitar RP 375 miliar).
”Kami senang permintaan dari Pasar Mesir cukup tinggi, tapi sementara ini kami hanya dapat mengalokasikan 50 ribu metrik ton saja perbulan karena ada permintaan lain di Saudi Arabia," jelas Dolly.
Dirinya menambahkan, volume pengiriman kelapa sawit milik Holding PTPN III ke Negeri 1000 Menara ini akan meningkat pada awal tahun 2019. Per Januari 2019, importer kelapa sawit lainnya, Arma Group, juga memesan 15 ribu metrik ton.
Dengan demikian, total penjualan kelapa sawit ke Mesir pada tahun 2019 dapat mencapai 65 ribu metrik ton senilai sekitar US$ 32,5 juta (sekitar RP 487,5 miliar). Angka ini belum ditambah dengan rencana penjualan 15 ribu metrik ton minyak goreng ke Mesir senilai kurang lebih US$ 9 juta (sekitar Rp 135 miliar).
“Dari muhibah kerja ke Mesir, nilai perdagangan kelapa sawit dan minyak goreng ke Mesir sudah mencapai Rp 600 miliar. Dan itu belum ditambah dengan rencana ekspor kopi, bioethanol, karet dan teh,” kata Dolly.
Pihaknya optimistis rencana ekspansi penjualan komoditas ke Pasar Afrika dapat berjalan baik. Apalagi, Mesir dapat dijadikan hub untuk memasarkan produk ke Afrika. “Kami berterima kasih dengan fasilitasi KBRI Cairo, terutama dukungan penuh Dubes Helmy yang telah membantu meyakinkan pengusaha Mesir berbisnis langsung dengan Holding PTPN III,” tandas Dolly.
Dubes Helmy Fauzi menyambut gembira capaian yang diraih delegasi Holding PTPN III usai bertemu dengan sejumlah pebisnis Mesir. Sebab, menurutnya, penetrasi pasar yang dilakukan BUMN ke Mesir dan Afrika masih terbilang minim.
“Melihat potensi Mesir dari dekat, kami yakin volume ekspor komoditas yang dimiliki BUMN seperti Holding PTPN III ke Afrika akan meningkat tajam,” urainya.
Dubes Helmy menjelaskan KBRI Cairo sudah banyak memfasilitasi pertemuan bisnis antara Indonesia dan Mesir. Terlebih, Presiden Joko Widodo memerintahkan semua duta besar untuk meningkatkan volume perdagangan ke luar negeri.
“Kami berharap peran dan kontribusi BUMN lebih aktif dalam melakukan ekspansi bisnis ke pasar Afrika. Dan KBRI Cairo sangat siap untuk memfasilitasi pertemuan dengan partner bisnis potensial,” ujar Dubes Helmy.