Dua Perusahaan Jepang Minta Maaf Karena Memalsukan Data Produk Mobil dan Konstruksi
986 bangunan seperti rumah susun, rumah sakit, kantor pemerintah, produk atau suku cadangnya ternyata telah dipalsukan datanya.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kayaba (KYB) Corporation melalui pemimpinnya Yasusuke Nakajima dan anak perusahaannya Kayaba System Machinery Co.Ltd siang ini Selasa (16/10/2018) meminta maaf kepada masyarakat karena memalsukan data penelitian produknya baik untuk mobil maupun untuk konstruksi.
"Kami minta maaf sedalamnya atas kesalahan ini," papar orang nomor satu Kayaba Corporation Yasusuke Nakajima bersama tiga pimpinan KYB lainnya siang ini kepada pers, setelah memberikan laporan mengenai kasus pemalsuan data yang dilakukannya kepada Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang sebelumnya.
Perekaman data dari pemeriksaan kinerja yang telah dipalsukan iutu diperkirakan berdampak kepada sekitar 1000 perusahaan yang menjadi nasabahnya.
Diungkapkan Nakajima sebanyak 986 bangunan seperti rumah susun, rumah sakit, kantor pemerintah, produk atau suku cadangnya ternyata telah dipalsukan datanya.
Perubahan data yang tercatat sejak Januari 2003 hingga bulan lalu.
KYB juga bertanggung jawab atas pengendalian getaran dari menara Sky Tree yang ada di Asakusa Tokyo, obyek wisata baru setelah Tokyo Tower.
Pemalsuan tersebut semua diakuinya kini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk diantisipasi lebih lanjut nantinya dan berusaha hal serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, selain permintaan maaf yang disampaikan Nakajima tersebut.