Buntut Kasus Khashoggi, Pejabat Perbankan Perancis Batal Hadir dalam Konferensi Investasi Saudi
Seperti yang dilakukan para pejabat ekonomi dalam menyikapi agenda konferensi investasi yang digelar di negara teluk tersebut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Masih berkembangnya spekulasi terkait menghilangnya Jurnalis senior ternama Jamal Khashoggi dan semakin menguatnya tudingan terhadap Arab Saudi yang dianggap telah membunuh pria tersebut, membuat banyak pihak mengambil sikap tegas.
Seperti yang dilakukan para pejabat ekonomi dalam menyikapi agenda konferensi investasi yang digelar di negara teluk tersebut.
Baca: Pelaku Diduga Memutilasi Jurnalis Khashoggi Sambil Mendengarkan Musik
Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (17/10/2018), Kepala Bank Perancis Societe Generale, Federica Oudea, telah membatalkan kehadirannya dalam konferensi investasi 'Davos in he Desert' yang akan digelar akhir bulan ini.
Seperti yang disampaikan seorang Juru Bicara bank tersebut.
Baca: Khashoggi dibunuh di konsulat? Donald Trump membela Arab Saudi
Keputusan yang dilakukan oOudea itu diambil setelah sebelumnya Ketua BNP Paribas Jean Lemierre membatalkan kehadirannya dalam konferensi yang digelar di Riyadh, Arab Saudi pada bulan ini.
Selain kedua tokoh ekonomi tersebut, terdapat banyak eksekutif dan jurnalis yang telah memutuskan untuk keluar dari konferensi itu ditengah semakin meningkatnya kekhawatiran terhadap kasus Khashoggi.
Jamal Khashoggi merupakan seorang Jurnalis senior Arab Saudi yang kini menjadi Kolumnis di The Washington Post.
Baca: Menlu AS: Arab Saudi Berkomitmen Lakukan Investigasi Lengkap Terkait Hilangnya Jurnalis Khashoggi
Ia sudah tinggal dalam pengasingannya di Amerika Serikat (AS) selama setahun terakhir karena melarikan diri dari pemerintah Arab Saudi saat penindasan dilakukan terhadap para pengkritisi negara kerajaan tersebut.
Khashoggi kemudian dikabarkan menghilang pada 2 Oktober lalu, setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Turki untuk mendapatkan surat-surat yang ia perlukan untuk menikahi tunangannya.
Menurut sejumlah media, mengutip dari sumber-sumber Turki yang tidak disebutkan namanya, kepolisian Turki meyakini bahwa Jurnalis itu tewas di dalam fasilitas diplomatik tersebut.