Usut Kasus Pembunuhan Jurnalis, Kantor dan Kediaman Konsulat Saudi Digeledah Selama 12 Jam
Dalam proses penggeledahan itu, para penyelidik Turki telah menghabiskan waktu sekitar 12 jam untuk mencari petunjuk tentang nasib Khashoggi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Setelah melakukan penggeledahan selama belasan jam di kantor dan kediaman resmi Konsul Jenderal Arab Saudi di Istanbul, tim forensik Turki pun akhirnya menemukan sampel 'penting'.
Sumber-sumber Turki mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sampel itu ditemukan selama proses penggeledahan yang dilakukan di dua gedung diplomatik Saudi di Istanbul, pada Rabu kemarin.
Seperti yang dilaporkan reporter Al Jazeera yang mengatakan bahwa perhatian khusus kini dipusatkan pada area konsulat yang disebut 'blok C'.
"Akses ke blok itu hanya diizinkan untuk staf diplomatik, sumber-sumber yang enggan disebutkan namanya pun beberapa jam terakhir mengatakan mereka memiliki bukti yang sangat kuat bahwa Khashoggi terbunuh di dalam blok C konsulat itu,".
Baca: Jurnalis Arab Saudi yang Hilang Dilenyapkan Pakai Cairan Asam dan Dimutilasi
Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (18/10/2018), beberapa sumber menyampaikan, di dalam blok tersebut, mereka menemukan enam sidik jari dari 15 orang yang dituduh melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap Khashoggi.
Dalam proses penggeledahan itu, para penyelidik Turki telah menghabiskan waktu sekitar 12 jam untuk mencari petunjuk tentang nasib Khashoggi.
Kasus menghilangnya Jamal Khashoggi memang kini telah menjadi perhatian dunia.
Jamal Khashoggi merupakan seorang Jurnalis senior Arab Saudi yang kini menjadi Kolumnis di The Washington Post.
Ia sudah tinggal dalam pengasingannya di Amerika Serikat (AS) selama setahun terakhir karena melarikan diri dari pemerintah Arab Saudi saat penindasan dilakukan terhadap para pengkritisi negara kerajaan tersebut.
Khashoggi kemudian dikabarkan menghilang pada 2 Oktober lalu, setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Turki untuk mendapatkan surat-surat yang ia perlukan demi menikahi tunangannya.
Menurut sejumlah media, mengutip dari sumber-sumber Turki yang tidak disebutkan namanya, kepolisian Turki meyakini bahwa Jurnalis itu tewas di dalam fasilitas diplomatik tersebut.