Pembunuh Jurnalis Khashoggi Menyamar Sebelum Melakukan Aksinya
Salah satu dari 15 pelaku menyamar sebagai jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di momen dia dibunuh 2 Oktober lalu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Salah satu dari 15 pelaku menyamar sebagai jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di momen dia dibunuh 2 Oktober lalu.
Dalam laporannya Senin (22/10/2018), CNN mendapat potongan rekaman yang menunjukkan seorang pria keluar dari pintu belakang gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Pria itu memakai setelan Khashoggi, mengenakan jenggot palsu serta kacamata, dan terlihat di Masjid Biru beberapa jam setelah Khashoggi mendatangi gedung.
Pria dalam rekaman itu diidentifikasi bernama Mustafa al-Madani.
Baca: Siapa Ahmed al-Assiri, jenderal bintang tiga yang diduga terlibat pembunuhan Jamal Khashoggi?
Sumber penyelidik Turki berkata dia merupakan bagian dari 15 orang yang dikirim ke Istanbul.
Sumber itu menuturkan, Madani yang mempunyai perawakan sama dengan Khashoggi berperan mengelabui awak media dan menutupi kematian Khashoggi.
"Penilaian kami tidak berubah sejak 6 Oktober lalu. Ini adalah pembunuhan berencana dan jenazahnya dibawa keluar dari konsulat," terang sumber tersebut.
Rekaman memperlihatkan Madani masuk bersama pelaku lain, seorang ahli forensik Saudi Salah al-Tubaigi. Saat itu, Madani tak berjenggot.
Selain itu dia memakai kemeja kotak biru-putih dan celana biru gelap, sebelum keluar dengan mengenakan pakaian Khashoggi.
"Kemungkinan pakaian Khashoggi masih hangat ketika dipakai oleh Madani," demikian penjelasan penyelidik Turki anonim tersebut.
Sebelumnya, Khashoggi dilaporkan menghilang ketika mendatangi gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz 2 Oktober lalu.
Awalnya Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung. Namun, pendapat berbeda disuarakan sumber penyelidik Turki.
Mereka menyatakan bahwa Khashoggi dibunuh dalam gedung, dan mengklaim telah mengamankan bukti rekaman pembunuhan kontributor The Washington Post itu.
Media Turki memberitakan rekaman di mana Khashoggi dibunuh 15 orang, dan mayatnya dimutilasi serta dimasukkan ke dalam 15 kantong plastik.
Setelah itu spekulasi berkembang di mana muncul teori potongan jenazah jurnalis 60 tahun tersebut dihancurkan menggunakan cairan asam yang bereaksi sangat kuat.
Puncaknya pekan lalu, Pemerintah Saudi menyatakan Khashoggi tewas dalam sebuah pertikaian. Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir menyampaikan permintaan maaf kepada keluarganya.
"Ini merupakan operasi kejahatan. Jelas ada kesalahan besar yang dibuat. Ini tidak dapat diterima di pemerintahan mana pun," ujar Jubeir.
Khashoggi, yang notabene mantan penasihat pemerintah, melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.
Dalam ulasannya di The Post, Khashoggi acap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman maupun keterlibatan Saudi di Yaman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Menyamar Jadi Jamal Khashoggi di Hari Kejadian"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo