Bejana Perunggu Berisi 3,5 Liter Anggur Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di China
Bejana perunggu diduga berisi 3,5 liter anggur berusia 2.000 tahun ditemukan sejumlah arkeolog di wilayah tengah China.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Sebuah bejana perunggu ditemukan sejumlah arkeolog di wilayah tengah China.
Menarik dalam bejana perunggu tersebut tersimpan 3,5 liter anggur yang diduga berusia 2.000 tahun.
Bejana ini merupakan satu dari dua benda serupa yang digali dari sebuah pemakaman kuno yang ditemukan para pekerja konstruksi di Luoyang, provinsi Henan, September lalu.
Baca: Orang Kepercayaan Kim Jong Un Akan Temui Menlu Amerika Serikat
Demikian dikabarkan harian The Beijing News edisi Selasa (6/11/2018).
Dua ratus makam yang ditemukan di lokasi itu diduga berasal dari masa akhir dinasti Han Barat (206 SM-8 M).
Hingga saat ini proses penggalian di tempat tersebut masih berlangsung.
Bejana perunggu itu, satu kosong dan satunya lagi berisi penuh cairan, ditemukan di sebuah ruangan di samping salah satu dari ratusan makam itu.
Baca: Basarnas: Penemuan Korban dan Puing Pesawat Lion Air PK-LQP Hari ke-10 Cenderung Menurun
Demikian dijelaskan wakil periset dari Institur Riset Arkeologi dan Relik Budaya Kota Luoyang, Pan Fusheng kepada The Beijing News.
"Bejana itu amat berat saat kami pindahkan, kami menduga isinya anggur," ujar Pan.
Pan menambahkan, cairan yang kemudian dituangkan ke sebuah wadah gelas, ternyata volume seluruh cairan itu mencapai 3,5 liter.
Baca: Diingatkan Agar Tak Bicara Soal Politik, Kaesang Pangarep: Enggak Usah Terlalu Serius Pak
Para peneliti mengatakan, cairan di dalam bejana itu dibuat dari fermentasi biji-bijian dan berasal dari masa yang sama dengan ratusan makam tersebut.
Nantinya, jenis cairan itu akan dipastikan dengan menganalisa sampel "anggur" tersebut.
Minuman semacam itu biasa dikonsumsi warga China di zaman kuno.
Lebih jauh Pan menegaskan, dia melarang siapa saja mencoba minuman yang kemungkinan besar berusia 2.000 tahun itu.
"Sebenarnya bisa diminum, tetapi anggur ini nampaknya sudah terkontaminasi," ujarnya.
Dia menambahkan, partikel-partikel dari bejana perunggu itu bisa saja larut dan bercampur ke dalam minuman tersebut setelah ribuan tahun dan komposisi cairan itu juga bisa saja telah berubah.