Penerusnya Mau Pindahkan Kedubes ke Yerusalem? Ini Saran Mantan PM Australia
Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyoroti wacana pemindahan kedutaan besar negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menyoroti wacana pemindahan kedutaan besar negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Menyusul pernyataan Perdana Menteri Scott Morrison beberapa waktu lalu, yang mengatakan bahwa pemerintahannya tengah mempertimbangkan usulan relokasi itu.
Rudd, yang tampil sebagai pembicara dalam diskusi publik bertajuk 'The US, CHINA & ASEAN: Can the Right Equilibrium be Found?' yang digelar organisasi independen Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu menyampaikan sarannya.
Menurutnya, wacana pemindahan tersebut tentunya akan menimbulkan polemik secara global.
Bahkan bisa memicu gelombang protes dan ketegangan baru dalam upaya perdamaian di Timur Tengah.
Baca: DPR Kecam Wacana Pemindahan Kedubes Australia dari Tel Aviv Ke Yerusalem
Bahkan negara mayoritas muslim yang selama ini bermitra dengan Australia, yakni Indonesia pun diprediksi akan menyampaikan protes.
Oleh karena itu ia menyarankan agar Morrison mempertimbangkan secara matang terkait rencana kontroversialnya itu.
Termasuk jika pemerintah Australia saat ini masih mempertimbangkan dampak seperti bahaya keamanan negara.
Mantan Menteri Luar Negeri Australia itu menilai bahwa bahaya bisa saja mengintai Australia jika wacana tersebut tetap direalisasikan.
Pertimbangan dianggap perlu untuk mengetahui secaera pasti, dimana posisi Australia saat ini.
"Jika Australia khawatir tentang potensi (munculnya) radikalisme dan terorisme, saya pikir ia (Scott Morrison) harus lebih reflektif ya, sebelum memutuskan posisi Australia terkait isu (pemindahan) ini," ujar Rudd di Sasono Mulyo Ballroom, Le Méridien, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2018).
Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa pemerintahannya tengah mempertimbangkan pemindahan kedutaan besar Australia untuk Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pernyataan itu disampaikan beberapa waktu lalu di Canberra, Australia, lantaran ia menganggap selama ini upaya perdamaian antara Palestina dan Israel berlangsung sangat alot.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.