Rindu pada Orangtua, Kakak Beradik Ini Nekat Menyelinap di Kolong Bus Sejauh 80 Km
Sebuah kisah menyentuh hati terjadi saat dua orang anak nekat menyelinap di bawah bus untuk melakukan perjalanan panjang.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kisah menyentuh hati terjadi saat dua orang anak nekat menyelinap di bawah bus untuk melakukan perjalanan panjang.
Kisah luar biasa tersebut terjadi di Provinsi Guanxi di Tiongkok Selatan dan di mana kedua anak-anak ini mempunyai tujuan yang sangat menyentuh hati.
Cerita tentang perjalanan dua anak ini diberitakan oleh GoodTimes pada 27 Desember 2017 lalu.
Ketika itu ditemukan dua anak kurang lebih berusia di bawah 8 tahun, mereka nekat menyelinap di antara mesin bus kurang lebih selama 3 jam.
Baca Juga : Terkenal Sadis, Gembong Narkoba El Pacho Ternyata Mohon-mohon untuk Lakukan Ini Kepada Istrinya Sebelum Sidang
Alasan mereka duduk di sana dan bertaruh nyawa adalah untuk melakukan perjalanan menuju kampung halaman mereka di distrik Nazuo,
Salah satu alasan kuat mereka ingin kembali ke kampung halamannya adalah karena rindu ingin melihat kedua orang tuanya.
Pada awalnya mereka pergi jauh dari rumah ke pusat kota lantaran mencari prospek kerja yang lebih baik.
Setelah bus melakukan perjalanan sejauh 80 km, berhenti di distrik Xilin agar kru melakukan pemeriksaan kendaraan cepat.
Baca: Doa dan Ridha Istri Kunci Driver GO-JEK Ini Bisa Nonton Konser GnR Gratis
Petugas keamanan yang bertugas memeriksa bagian bawah bus berhadapan dengan anak-anak muda yang berjongkok di sudut di belakang roda kendaraan.
Setelah petugas melihatnya mereka terkejut dan tidak tahu sejak berapa lama maereka berada di sana.
"Mereka sangat kurus sehingga mereka bisa duduk di bawah bus dan bersedia mempertaruhkan hidup mereka untuk bepergian untuk waktu yang lama hanya untuk melihat orang tua mereka," jelas karyawan itu.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, kedua anak ini juga terlihat penuh dengan lumpur, debu dan kotoran.
Alhasil, petugas yang miris melihat kondisi mereka lalu membersihkannya dan memberikan makanan pada mereka.
Setelah itu kedua anak ini dilaporkan pada pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai motif berbahaya yang mereka lakukan.
Anak-anak ini mengaku ingin bertemu kedua orang tuanya yang kini berada di Nazuo.
Namun, laporan lain menyebutkan, bahwa orang tua anak-anak ini bekerja di Provinsi Guangdong.
Aksi nekat anak-anak ini juga telah memicu spekulai, yang mengkaitkannya dengan sekolah mereka.
Menurut sebuah organisasi non-pemerintah (LSM) di China, diperkirakan lebih dari 23 juta anak-anak yang tersisa dalam perawatan kerabat diperpanjang karena kemiskinan.
Orang tua mereka akan pergi ke kota-kota besar dan tinggal di sana untuk waktu yang lama untuk menafkahi keluarga mereka.
Situasi ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan aktivis dan LSM yang menekankan bahwa anak-anak yang sedang tumbuh membutuhkan perawatan dan dukungan dari orang tua mereka.
Mereka tidak dapat dibiarkan tanpa pengawasan dari orang dewasa atau wali jika situasi seperti ini akan lebih sering terjadi.