Mitra Swasta Bantu NASA Lakukan Eksperimen Sains di Bulan dan Mars
NASA telah memulai inisiasi baru dengan menggandeng industri swasta untuk mengembalikan manusia ke bulan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ide untuk menempatkan manusia di bulan merupakan proposal revolusioner yang telah ada sejak 1961 silam, dan ambisi tersebut akhirnya tercapai pada 1969.
Manusia terakhir yang pergi ke bulan terhitung sudah 46 tahun yang lalu.
Dikutip dari laman abc7news.com, Minggu (2/12/2018), saat ini, NASA telah memulai inisiasi baru dengan menggandeng industri swasta untuk mengembalikan manusia ke bulan.
Jika memungkinkan, mereka juga akan mengirim manusia untuk menginjakkan kaki di Mars.
Namun misi tersebut akan dimulai dengan pendaratan tanpa awak menggunakan eksperimen melalui pesawat ruang angkasa.
Perusahaan swasta yang berhasil mendaratkan pesawat di Mars pada pekan ini, akan menggunakan pengalaman empat dekadenya dalam merancang dan membangun pesawat ruang angkasa untuk membantu NASA mengirimkan muatan komersil ke bulan dan Mars.
Satu di antara sembilan perusahaan swasta yang dipilih NASA sebagai mitranya adalah Lockheed Martin Space Systems.
Direktur Pusat Penelitian Ames NASA, Eugene Tu mengatakan bahwa kemitraan itu akan memungkinkan para ilmuwannya untuk menempatkan eksperimen penelitian di bulan dan Mars.
Mereka akan bekerjasama di dunia akademis dan industri swasta.
"Geologi di bulan, dapat memberitahukan kepada kita tentang bumi itu sendiri," kata Tu.
"Untuk Mars, tentu saja kami percaya adanya kemungkinan memiliki kandungan air di masa lalu, dan kami akan mempelajari Mars yang nantinya juga akan memberikan pengetahuan kepada kami tentang masa lalu Bumi serta masa depannya," kata dia.
Payload bisa menuju ke bulan dalam waktu satu tahun.
Sementara itu Juru Bicara Lockheed Martin Space Systems di Colorado, Gary Napier mengatakan bahwa keberhasilan para pendarat Mars Insight, akan membantu mempercepat proses eksperimen di bulan dan Mars.
"Konsep kami untuk pendarat yang akan pergi ke bulan, sangat mirip pesawat ruang angkasa," ujarnya.
"Hanya sedikit perbedaan antara Mars dan bulan, tapi pada kenyataannya, para pendaratnya akan menggunakan konsep yang sangat mirip dan menggunakan banyak desain yang sudah kami ketahui," kata Napier.
Inisiasi ini juga dapat menghasilkan permintaan terkait keahlian dalam disiplin di luar teknologi.
Eugene Tu kembali menyampaikan misi lembaga antariksa tersebut.
"Rencana kami adalah kembali ke bulan, namun menggunakan cara yang berkelanjutan".
"Itu berarti para pendarat akan tinggal di sana dalam waktu yang lama, jika tidak dilakukan secara permanen," jelas Tu.
"Namun untuk melakukan itu, anda membutuhkan lebih dari sekadar insinyur dan ilmu pengetahuan, anda memerlukan jenis implikasi masyarakat apa yang ada, jenis kerangka hukum apa yang anda butuhkan, jadi itu benar-benar akan menyatukan spektrum secara luas dari domainnya".
Perlu diketahui, terakhir kali manusia mendarat di bulan, pada 1972 silam.
Namun nantinya NASA mungkin akan memiliki seseorang yang kembali ke bulan pada 2020-an dan di Mars pada 2030-an.