Stasiun 'Misterius' Koboro di Jepang Jadi Ramai Gara-gara Terbitkan Sertifikat Gratis
Stasiun Kobora yang semula ditutup menjadi ramai kembali dan kereta api JR akhirnya berhenti sejenak di sana, meski sudah tak ada petugas.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Stasiun kereta api Koboro, jalur Muroran JR Hokkaido sudah ditutup sejak 2015.
Namun Badan Pariwisata Toyoura Hokkaido yang kotanya dilewati stasiun tersebut berusaha untuk menjadikan stasiun tersebut sebagai lokasi pariwisata.
"Sejak Agustus 2018 kita keluarkan sertifikat kunjungan gratis bagi penumpang kereta yang ke luar dari Stasiun Koboro atau yang datang ke sana. Lalu menunjukkan foto Stasiun Koboro atau fasilitas onsen di sana, maka diberikan sertifikat tersebut gratis di kantor yang ada di depan (di luar) Stasiun Koboro," kata seorang petugas pariwisata, Toyoura kepada Tribunnews.com, Senin (3/12/2018).
Menurutnya, sejak Agustus hingga kini sudah 290 orang menerima sertifikat tersebut.
Sehingga membuat Stasiun Kobora yang semula ditutup menjadi ramai kembali dan kereta api JR akhirnya berhenti sejenak di sana, meski sudah tak ada petugas stasiun kereta lagi.
Kerja sama pihak JR dengan badan pariwisata tersebut membutuhkan sedikitnya 3 juta yen anggaran supaya bisa berhenti di stasiun yang secara resmi sebenarnya sudah ditutup sejak 2015.
Baca: Nilainya Semakin Anjlok, Masyarakat Jepang Mulai Tinggalkan BitCoin
Stasiun ini ditutup karena tak ada lagi yang menggunakan kereta api dari stasiun tersebut dan kegiatan kota di sana dapat dikatakan sudah tidak aktif lagi.
Namun dengan usaha menerbitkan sertifikat tersebut, jumlah pendatang bertambah banyak.
Sedikitnya 1482 orang datang sejak Agustus hingga kini ke stasiun tersebut.
Sebanyak 439 orang pada bulan Agustus, 275 orang di bulan Mei dan 274 orang di bulan Juli.
Kemudian 259 di bulan Oktober, sehingga rata-rata menjadi sekitar 9 orang per hari.
Namun kunjungan itu kebanyakan memotret saja lalu naik kereta lagi tidak ke luar stasiun.
"Dengan sertifikat tersebut ternyata mulai banyak yang ke luar stasiun dan menunjukkan foto-foto sekitar stasiun sehingga mendapatkan sertifikat kunjungan," ungkap Katakiri Sato, sekjen badan pariwisata tersebut.
Sato berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kota Toyoura dengan Stasiun Koboro-nya menjadi ramai kembali dikunjungi banyak turis dalam dan luar negeri.
Tak heran stasiun yang secara resmi ditutup tiga tahun lalu tetapi kini ramai kembali disebut banyak penduduk Jepang sebagai stasiun paling "misterius" di Jepang.