Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Peradaban Suku Kalash di Pakistan, Tempat Para Wanita Cantik Bermata Biru

Lembah Kalash adalah salah satu tempat wisata utama di Pakistan yang terletak di Distrik Chitral, Pakistan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengintip Peradaban Suku Kalash di Pakistan, Tempat Para Wanita Cantik Bermata Biru
Istimewa
Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Pakistan

TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Lembah Kalash adalah salah satu tempat wisata utama di Pakistan yang terletak di Distrik Chitral, Pakistan.

Daerah ini terletak di dekat perbatasan Afghanistan dan masih cukup berbahaya untuk menuju ke wilayah ini.

Sebab banyak penjegalan dilakukan di tengah jalan oleh para penjahat dan oknum pejuang Afghanistan.

Tak heran jika menuju ke wilayah itu harus banyak keluar uang keamanan untuk pihak polisi atas tentara Pakistan untuk menjaga keselamatan para turis.

Perjalanan menuju ke tempat ini membutuhkan waktu sedikitnya 11 jam naik mobil ke desa tersebut hanya untuk melihat rumah-rumah di lereng pegunungan Kalash.

"Rawan sekali menuju ke sana anda harus dikawal para polisi, ya kasih saja uang secukupnya buat mereka mengawal pakai mobil," kata Hussain Choudhary, seorang guide lokal kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu.

Berita Rekomendasi

"Di masa lalu sebenarnya mereka tidak hidup di lereng pegunungan itu, tetapi di dataran dekat sungai. Namun karena pernah terjadi banjir besar, habislah rumah mereka dan akhirnya mengungsi sampai ke lereng pegunungan dibangun menggunakan kayu-kayu," tambahnya.

Penduduk Kalash sangat baik menyambut dengan hangat para turis yang datang.

Yang menarik adalah kebanyakan wanita semua dengan pakaian berwarna warni sampai topinya juga warna warni.

"Di sini memang umumnya wanita, kalau pun ada lelaki sudah sangat tua menikmati pensiunnya di rumah saja. Yang lelaki semuanya pindah ke kota besar di Pakistan untuk mencari uang. Dikumpulkan dan pasti membawa pulang uang untuk istrinya dan anaknya lalu kembali ke kota besar di Pakistan lagi," jelasnya.

Satu hal menarik dari suku ini, walaupun penduduk Pakistan mayoritas beragama Islam, tetapi suku Pakistan ini tidak beragama Islam.

Bahkan suku Kalash memproduksi anggur (wine) dan meminumnya sendiri disamping juga menjualnya untuk menunjang kehidupannya.

Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir.
Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir. (Istimewa)

Oleh karena itu mereka banyak yang bercocok tanam pohon anggur di tempat dingin di pegunungan tersebut.

Daerah ini walaupun pegunungan tak ada gempa bumi sama sekali sehingga tempat tinggal di lereng pegunungan tetap aman hingga kini.

Selain meminum wine mereka juga makan daging kambing sehari-hari beserta sayuran seperti cabai-cabaian serta jagung yang banyak disimpan di dalam tanah (lereng gunung di dalam rumahnya) sebagai persediaan makanan.

"Kalau musim dingin salju lebat mereka susah ke luar rumah sehingga memasak ambil dari persediaan jagung yang ada di dalam rumahnya itu," kata dia.

Dijauhkan dari Keluarga
Umumnya wanita Kalash sangat sehat dan kuat. Namun lebih menarik lagi, apabila datang bulan atau hamil, mereka bermukim di satu rumah khusus, dibedakan dengan rumahnya sendiri, disebut Bashaleni, dijauhkan dari anggota keluarganya.

Baca: Kronologis Penggerebekan Dua Foto Model Terlibat Prostitusi Online di Madiun, Inisialnya AN dan PT

Jadi di tempat suku Kalash ini ada rumah khusus bagi yang sedang datang bulan, atau bagi yang sedang hambil.

Bahkan memberikan piring makanan juga tidak bersentuhan.

Orang yang sedang datang bulan dipanggil ke luar, piring makanan atau sesuatu yang mau diberikan, ditaruh di tanah di depannya, lalu diambil oleh orang yang sedang datang bulan tersebut.

Rambut mereka para wanita umumnya kuncir tiga yaitu yang di depan atau di tengah, lalu kuncir yang di kiri dan kuncir yang di kanan.

Banyak dari mereka membuat pakaiannya sendiri, merajut dari berbagai bahan warna warni tanda kecerahan hidup dan semangat hidup mereka para wanita.

Yang agak menarik adalah pakaian lelaki biasa saja, bahkan seperti pakai garung goni saja, banyak yang polos dan tak fashionable, sangat sederhana.

Mata wanita Kalash berwarna biru, membuat mereka semakin cantik.

Dari catatan sejarah mereka berasal dari peradaban Yunani yang sangat tua.

Agama dan budaya mereka tersendiri, sehingga ada yang mengatakan animisme atau tak beragama.

Tiga festival utama Kalash adalah Chilam Joshi di pertengahan Mei, Festival Uchau di musim gugur, dan Caumus di tengah musim dingin.

Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir.
Wanita Kalash yang cantik (kiri) dan pemukiman dari kayu-kayu di lereng bukit, tanah ketinggian supaya menjauh dari banjir. (Istimewa)

Mereka percaya Dewa Pastoral Sorizan melindungi ternak di musim gugur dan musim dingin dan berterima kasih di festival musim dingin.

Sementara Goshidai (dipercaya sebagai Dewa Kalash) melakukannya sampai festival Pul (bulan purnama di bulan September) dan berterima kasih pada Joshi festival di musim semi.

Joshi dirayakan pada akhir Mei setiap tahun. Hari pertama Joshi adalah "Hari Susu", di mana Kalash menawarkan susu persembahan yang telah disimpan selama sepuluh hari sebelum festival.

Festival Kalash yang paling penting adalah Chawmos yang dirayakan selama dua minggu di titik balik matahari musim dingin Desember.

Hal ini menandai akhir dari kerja lapangan dan panen tahun ini.

Festival ini melibatkan banyak musik, tarian, dan pengorbanan banyak kambing yang didedikasikan untuk Dewa Balimain yang diyakini mengunjungi dari tanah air mitos Kalash, Tsyam selama durasi pesta.

Pengorbanan makanan ditawarkan di Kuil Jeshtak klan, yang didedikasikan untuk para leluhur.

Di Chaumos, orang yang tidak murni dan tidak tahu diri tidak diterima; mereka harus dimurnikan dengan melambaikan tanda api pada wanita dan anak-anak dan dengan ritual api khusus untuk pria, yang melibatkan dukun melambaikan tanda juniper atas pria.

Ritual Chaumos utama terjadi di pohon Tok, tempat yang disebut tempat Indra, atau Indrunkot kadang-kadang diyakini milik saudara laki-laki Balumain, sang penguasa ternak.

Baca: Detik-detik Penangkapan Polisi Berpangkat Bripda, Pelaku Penculikan Siswi SMP di Banjarbaru

Leluhur, yang ditiru oleh anak laki-laki disembah dan dipersembahkan roti, lalu mereka berpegangan satu sama lain dan membentuk rantai dan melingkar melalui desa.

Para lelaki harus dibagi menjadi dua kelompok: yang murni harus menyanyikan lagu-lagu masa lalu yang terhormat, tetapi yang tidak murni menyanyikan lagu-lagu liar, bersemangat, dan cabul, dengan ritme yang sama sekali berbeda.

Acara ini disertai dengan 'perubahan jenis kelamin', pria berpakaian sebagai wanita, wanita sebagai pria (sebagian juga terlihat sebagai wanita dan dapat berubah di antara kedua bentuk sesuka hati).

Pada Festival Budulak, seorang anak pra-remaja yang kuat dikirim ke pegunungan untuk tinggal bersama kambing selama musim panas.

Dia seharusnya menjadi gemuk dan kuat dari susu kambing.

Ketika festival datang dia diizinkan untuk periode 24 jam hanya untuk melakukan hubungan seksual dengan wanita yang dia inginkan, termasuk bahkan istri pria lain, atau seorang perawan muda.

Setiap anak yang lahir dari periode 24 jam ini dianggap diberkati.

Kalash mengklaim telah menghapus praktik ini dalam beberapa tahun terakhir karena publisitas negatif di seluruh dunia.

Pada saat yang genting ini, yang murni menjadi semakin lemah, dan yang tidak murni mencoba untuk menguasai anak-anak (yang sangat murni), berpura-pura memasang mereka "seperti seekor domba jantan yang tidak bertanduk", dan melanjutkan dalam prosesi berliuk-liuk seperti ular.

Pada titik ini, laki-laki yang tidak murni melawan dan bertarung.

Ketika lagu "nagayrō" dengan respons "han sarías" disuarakan, Balumain menghujani semua berkah dan lenyap.

Tetua memberikan berkahnya kepada tujuh anak laki-laki (mewakili tujuh mitos dari delapan Devalog yang menerimanya pada saat kedatangan), dan ini meneruskan berkat kepada semua orang suci.

Dalam mitos, Mahandeu menipu Balumain dari superioritas, ketika semua dewa tidur bersama (eufemisme) di padang rumput Shawalo; karena itu, ia pergi ke rumah mitos Kalash di Tsiyam (tsíam), untuk kembali tahun depan seperti Weda Indra.

Jika ini tidak terjadi, Balumain akan mengajarkan manusia bagaimana melakukan hubungan seks sebagai tindakan suci.

Sebagai gantinya, ia hanya bisa mengajari mereka lagu-lagu kesuburan yang digunakan pada ritual Chaumos.

Selama musim dingin Kalash memainkan turnamen antar desa Chikik Gal (permainan bola) di mana desa-desa bersaing satu sama lain untuk memukul bola naik turun lembah di salju tebal.

Menggunakan bahasa Kalasha dari rumpun bahasa Dardik yang merupakan cabang rumpun bahasa Indo-Arya.

Mereka dianggap sebagai kelompok yang unik bila dibandingkan dengan orang-orang Pakistan lain.

Sebagai komunitas etnoreligius paling kecil di Pakistan sebagai animisme Hinduisme Kuno.

Perang di wilayah Nuristan yang masyarakatnya di-Islam-kan antara tahun 1895-1896 (tetangga Kalash) mengakibatkan kematian banyak orang Nuristan, lalu banyak yang masuk ke Kalash.

Demikian pula orang Afgan (tetangga Pakistan sekitar perbatasan) akhirnya juga mulai memasuki wilayah Kalash ini untuk mengisi kekosongan penduduk.

Suku Kalash di Chitral ini tetap dapat menjaga tradisi budaya mereka dengan baik hingga masa kini.

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menyetujui tanggal 28 November 2018 praktik Suri Jagek (mengamati bulan) yang dilakukan di dalam budaya Kalash asli dimasukkan ke dalam daftar 'Warisan Budaya Tak berbenda' atau Intangible Culture Heritage.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas