18 Perusahaan Jepang Dapat Kiriman Surat Beracun Potasium Sianida, Polisi Mulai Bergerak
Beberapa orang yang telah membukanya langsung keracunan dan badan merasa sangat lemah terasa aneh langsung dibawa ke rumah sakit
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Metropolitan Tokyo mengumumkan Rabu ini (30/1/2019) telah menerima laporan dari 18 perusahaan Jepang yang menerima surat dengan zat beracun di dalamnya berisi potasium Sianida.
"Jangan pernah pegang jangan pernah mencium baunya, itu bahaya sekali," tekan profesor Satoshi Numazawa dari universitas Showa Rabu ini (30/1/2019).
Sumber Tribunnews.com mengungkapkan surat tersebut dikirimkan semua dari bis surat yang ada di kantorpos Kanda Tokyo hari Kamis (24/1/2019) dan diterima semua perusahaan Jepang keesokan harinya (25/1/2019).
Beberapa orang yang telah membukanya langsung keracunan dan badan merasa sangat lemah terasa aneh langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
Surat itu berisi ancaman merusak perusahaan dan penjualan produknya.
Sebanyak 170 surat dikirimkan ke berbagai perusahaan umumnya perusahaan makanan dan perusahaan farmasi baik di Hokkaido, Tokyo dan Osaka.
Termasuk juga kantor koran Asahi dan kantor Mainichi juga dikirimi surat beracun tersebut.
"Agar tak mau diganggu silakan siapkan uang tebusan sejumlah jutaan yen bagi si pemeras tersebut," tambah sumber itu lagi.
Polisi masih meneliti rekaman kamera CCTV di sekitar kantorpos Kanda dan diperkirakan dalam waktu dekat akan terungkap pelakunya dan penyelidikan lebih lanjut terhadap tersangka.
Belum diketahui siapa tersangka namun banyak yang menduga kalangan kiri atau pun kalangan komunis untuk melakukan teror di Jepang.
"Kalau dari kalangan mafia Jepang (yakuza) rasanya tidak melakukan itu karena beresiko besar dan tidak dapat uang apa pun. Itu dilakukan orang aneh di Jepang seperti kalangan kiri dan komunis untuk menteror banyak pengusaha," tambah sumber itu lagi.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.