Demi Beratahan Hidup, Pengungsi Venezuela Jual Perhiasan Hingga Rambut
Dengan membawa koper, membawa kereta bayi, hingga kanvas, mereka menuju negara di mana segebung uang yang mereka bawa tidak berarti apa-apa
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Inflasi mencapai 80.000 persen di Venezuela memaksa warga untuk mengungsi dari negara tersebut menuju Kolombia.
Dengan membawa koper, membawa kereta bayi, hingga kanvas, mereka menuju negara di mana segebung uang yang mereka bawa tidak berarti apa-apa.
Baca: Venezuela: Kelompok oposisi diam-diam temui pejabat militer, Maduro siap berdialog
Di kota perbatasan seperti diwartakan Daily Mirror Rabu (30/1/2019), kebanyakan para pengungsi itu datang dalam keadaan lelah setelah menempuh perjalanan panjang.
Di antara pengungsi itu terdapat keluarga kecil Graicel Sulado, suaminya Franyer Suarez, serta putra mereka yang berusia 10 tahun Adrian.
Dia berusaha tegar. Namun berkali-kali dia menyeka air matanya karena tak menyangka, mereka bakal hidup dalam kondisi serba kekurangan.
"Saya ingin menangis. Saya hanya tak menyangka hal ini bakal terjadi dalam kehidupan kami," kata perempuan berusia 29 tahun itu.
Baca: Bantah Jadi Penyebab Cerai Ahok & Veronica Tan, Fifi Lety Justru Ungkap Kesaksiannya di Singapura
Sulado mengatakan, mereka datang ke Kolombia tanpa mempunyai uang untuk sekadar membayar makanan dan minuman selama perjalanan.
Sementara Suarez mengeluhkan dia dulunya mempunyai pekerjaan yang bagus. Namun kini, hasilnya tak cukup untuk sepotong roti.
"Saya sampai tidak bisa tidur karena saya khawatir tentang nasib kami. Kota Barquisimento tempat kami tinggal tidak aman, di mana polisi dan tentara di mana-mana," tuturnya.
Karena para pengungsi itu datang dalam keadaan tak punya uang, mereka menjual segala kepunyaan mereka untuk bertahan hidup.
Dalam keadaan putus asa, para pengungsi itu memilih untuk menjual rambut dan mengenakan wig demi mendapat sedikit uang.
Para pedagang rambut itu bakal membayar antara 10-60 poundsterling, sekitar Rp 180.000-1 juta, tergantung panjang maupun kondisi rambut.
Ketika Mirror mendekati salah satu pedagang rambut itu, salah satunya mengangkat tangan untuk menunjukkan mereka tidak diterima.
Selain itu, ada juga yang menjual perhiasan berharga seperti cincin, arloji, gelang, maupun kalung dalam upaya ke Kolombia.
Baca: Maduro Desak Perusahaan AS untuk Terus Berinvestasi di Venezuela
Sementara para perempuan muda yang datang sendiri dilaporkan dipikat oleh pria yang mereka temui untuk terjun ke industri seks.
"Banyak kekerasan di jalan saat ini. Orang-orang bakal berbuat apa saja untuk mendapat uang," terang Dajarlene Rodriquez yang datang bersama putrinya, Victoria.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Para Pengungsi Venezuela Jual Perhiasan hingga Rambut untuk Bertahan Hidup