TRIBUNNEWS.COM - Sebuah tuduhan serius akan dialamatkan dalam pengadilan terhadap gembong narkoba asal Meksiko, Joaquin Guzman atau yang akrab dengan julukan El Chapo.

Dilansir The Daily Mail, pihak berwenang di Amerika Serikat, mengklaim telah mengantongi saksi yang menyebut El Chapo secara rutin meminta gadis berusia sekitar 13 tahun untuk diajak berhubungan intim.

El Chapo biasa meminta mereka dengan sebutan 'vitamin'.

Baca: Persidangan gembong narkoba Meksiko, El Chapo: Tujuh hal yang harus Anda ketahui

El Chapo percaya, berhubungan intim dengan gadis di bawah umur, biasa membuat kesehatannya terjaga.

Itulah mengapa dia menyebut para gadis nahas itu dengan sebutan vitamin.

Kebiasaan ini sudah dilakukan El Chapo sejak tahun 2000, saat dia masih tinggal di rumah persembunyiannya di Meksiko.

Sebelum berhubungan intim, El Chapo mencekoki para gadis itu dengan minuman khusus, yang diduga mengandung narkoba.

Gembong narkoba asal Kolombia, Alex Cifuentes, bersaksi, ketika dia ikut bersembunyi di rumah El Chapo sekitar tahun 2007, para gadis malang itu dipesan El Chapo pada seorang bernama Comadre Maria.

Untuk setiap gadis yang dia pesan, El Chapo membayar 5.000 dolar AS, atau sekitar Rp 69,7 juta.

Maria kerap menunjukkan foto-foto sejumlah gadis ABG, sebelum akhirnya El Chapo memilih dan membeli mereka.

Menurut Cifuentes, El Chapo pernah memintanya untuk memberi gadis-gadis itu minuman, yang telah dicampur dengan ramuan narkoba.

Sementara, Cifuentes sendiri mengakui ia juga menikmati sebagian gadis ABG itu.

Tapi, ia membantah telah mencekoki mereka dengan narkoba.

Tak hanya kesaksian Cifuentes, sejumlah saksi lain juga memberikan kesaksian serupa terkait pelanggaran kejahatan seksual yang dilakukan El Chapo.

Tim penasehat hukum El Chapo, mengatakan akan melawan tuduhan ini.

Mereka menyebut, para pesaing El Chapo yang lebih dulu tertangkap, ramai-ramai menjadikan klien mereka sebagai kambing hitam atas kejahatan yang mereka lakukan.

El Chapo, akan diadili pemerintah Amerika Serikat terkait tuduhan membanjiri Amerika dengan setidaknya 200 ton kokain senilai ratusan triliun rupiah. (*)