Bentrok dengan Kelompok Militan, Lima Tentara Filipina Tewas
Tentara Filipina terlibat baku tembak dengan kelompok militan yang dicurigai terlibat dalam aksi serangan bom bunuh diri
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JOLO - Tentara Filipina terlibat baku tembak dengan kelompok militan yang dicurigai terlibat dalam aksi serangan bom bunuh diri di katedral di Pulau Jolo minggu lalu.
Insiden ledakan dua bom bunuh diri mengguncang misa Minggu di gereja Katolik di Jolo, Provinsi Sulu pada 27 Januari lalu dan menewaskan 21 orang serta melukai lebih dari 100 lainnya.
Pelaku serangan bom bunuh diri tersebut, yang menurut Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano berasal dari Indonesia, diyakini memiliki hubungan dengan kelompok gerilyawan Islam, Abu Sayyaf.
Setelah serangan tersebut, Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan pasukan militernya untuk melakukan operasi pembalasan.
Bentrokan bersenjata pun terjadi antara militer dengan kelompok militan pada Sabtu (2/2/2019) dan menewaskan delapan orang, dengan lima di antaranya adalah tentara Filipina.
Baca: Investigasi Ledakan Bom di Katedral Filipina, Warga Negara Indonesia Diduga Terlibat
" Baku tembak berlangsung selama hampir dua jam. Itu adalah pertempuran yang sengit," kata juru bicara militer regional Letnan Kolonel Gerry Besana kepada AFP, yang juga telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Para pejabat Filipina telah menyimpulkan bahwa serangan di gereja di Jolo sebagai aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, meski mengakui belum memiliki bukti yang cukup untuk mengkonfirmasi kecurigaan mereka.
Sebelumnya, kelompok teroris ISIS juga telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara otoritas Filipina menilai aksi serangan melibatkan kelompok gerilyawan lokal.
Kelompok Abu Sayyaf sebagai gerakan gerilyawan Islam di Filipina, disebut memiliki banyak faksi dan afiliasi, di antaranya juga memiliki hubungan dengan ISIS.
Sebelumnya diberitakan, operasi militer terhadap kelompok gerilyawan di Provinsi Sulu juga meliputi serangan udara.
Disampaikan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, pada Rabu (30/1/2019), presiden telah dengan jelas menginstruksikan untuk menghancurkan kelompok Abu Sayyaf.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baku Tembak Tentara Filipina dengan Kelompok Militan, Delapan Tewas