Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biksu Ini Rela Tewas Terinjak-injak Gajah Liar Saat Bertapa di Pengasingan, Ini Alasannya

Seorang biksu menghabiskan 19 malam di retret Chachoengsao, Thailand dan berakhir dengan tragis.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Biksu Ini Rela Tewas Terinjak-injak Gajah Liar Saat Bertapa di Pengasingan, Ini Alasannya
Kolase/Mirror/BBC
Seorang biksu berakhir dengan mengerikan setelah diinjak gajah. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang biksu menghabiskan 19 malam di retret Chachoengsao, Thailand dan berakhir dengan tragis.

Menurut Daily Mirror sesuai yang dilansir dari Intisari-online.com pada Selasa (19/2/2019), biksu bernama Phra Prapop Chanphaikhor, menghabiskan 19 malam di hutan itu untuk merenungkan ajaran agamanya.

Dia hampir berhasil melewati masa pengasingan. Namun nasibnya sungguh malang dan pada akhirnya ia mati di kaki gajah.

Menurut laporan, Prapop menolak sebuah peringatan ketika pelacak gajah mengatakan ada kawanan gajah mendekati area itu.

Bahkan ia menolak untuk memindahkan tendanya, selama 2 malam di lokasi tempatnya meditasi.

Dia mengatakan, menikmati 'suasana damai', dan menolak untuk pergi. 

Meskipun penduduk setempat memperingatkannya.

Berita Rekomendasi

Tragisnya, Prapop tewas dengan tulang rusuk, lengan, dan kaki yang patah di dekat tenda meditasinya di perkebunan kelapa sawit di Chachoengsao, Thailand.

Pemimpin desa setempat adalah orang pertama yang menemukan jenazah, Prapop yang terseret 15 meter dari tendanya.

Petugas penyelamat kemudian membawa jenazahnya ke Rumah Sakit Tha Takiab, dimana doktermengatakan dia telah mati setidaknya 6 jam lalu.

Pemimpin desa Somjit mengatakan, kepada polisi, Prapop menetap di tenda selama 2 malam bersama biksu yang lain.

Tapi salah satu biksu sudah mengamankan diri, sejak mereka diberitahu bahwa tempat itu adalah lorong ratusan gajah lewat.

Diperkirakan ada 15 gajah berjalan di hutan pada tengah malam untuk mencari makan, sebelum akhirnya mereka menginjak Prapop.

Kepala desa mengatakan, ini bukan pertama kalinya gajah liar mengganggu manusia dan beberapa penduduk juga sempat terluka akibat gajah liar.

Dia berkata, "Kawanan liar baru-baru ini mulai menetap di sekitar perkebunan dan ladang, menghancurkan produk pertanian, dan melukai orang."

"Mereka juga tidak kembali ke habitat alami mereka," imbuhnya.

"Kami menghubungi petugas satwa liar untuk berdiskusi dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah serius sebelum gajah-gajah ini menjadi terlalu agresif untuk ditangani," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com berjudul "Seorang Biksu Merelakan Dirinya Tewas Diinjak Gajah Liar, Alasannya Sungguh Bijak"

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas