Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

157 Korban Tewas Boeing 737 Max 8 Ethiopian Airlines Berasal dari 33 Kewarganegaraan

"Pilot menyatakan bahwa dia mengalami kesulitan dan ingin kembali," ujar Tewolde dalam konferensi pers.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in 157 Korban Tewas Boeing 737 Max 8 Ethiopian Airlines Berasal dari 33 Kewarganegaraan
ABS-CBN News
Puing pesawat Ethiopian Airlines tipe Boeing 737 MAX 8 yang jatuh setelah lepas landas dari Bandara Bole di Addis Ababa, Etthiopia, Minggu (10/3/2019). Sebanyak 157 orang tewas dalam kecelakaan tragis ini. 

TRIBUNNEWS.COM, NAIROBI - Pesawat jet Ethiopian Airlines rute Nairobi yang jatuh beberapa menit setelah lepas landas pada Minggu (10/3/2019) menewaskan 157 korban. Pesawat Ethiopian Airlines ini adalah pesawat tipe Boeing 737 MAX 8, sama seperti pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Indonesia pada Oktober silam.

Mengutip Reuters, Pesawat Ethiopian Airlines itu meninggalkan bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 8.38 pagi, sebelum kehilangan kontak dengan menara kontrol pada 8.44 pagi.

"Pilot menyatakan bahwa dia mengalami kesulitan dan ingin kembali (ke bandara awal)," ujar Tewolde dalam konferensi pers.

Pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 dan nomor registrasi ET-AVJ itu jatuh di dekat kota Bishoftu, 62 km tenggara ibukota Addis Ababa, degan 149 penumpang dan delapan awak.

Tewolde mengungkapkan pesawat naas itu mengangkut penumpang dari 33 negara. 

Baca: Dituding Rebut Reino Barack dari Luna Maya, Syahrini: Bukan Jodoh Jadi Tersingkir Sendiri

Mereka yang tewas termasuk warga Kenya, Ethiopia, Amerika, Kanada, Prancis, China, Mesir,Swedia, Inggris, Belanda, India, Slowakia, Austria, Swedia, Rusia, Maroko, Spanyol, Polandia dan warna negara Israel.

Setidaknya ada empat korban merupakan staf PBB, ujar maskapai tersebut, dan Direktur Program Pangan Dunia PBB mengonfirmasi organisasinya telah kehilangan staf dalam kecelakaan itu.

Berita Rekomendasi

Hingga kini penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Boeing mengatakan mengirim tim teknis untuk membantu penyelidikan yang dipimpin Ethiopia.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada hubungan langsung antara kecelakaan  Ethiopian Airlines dengan kecelakaan Lion Air JT610 di Indonesia yang menggunakan tipe pesawat yang sama. Namun, ia menyatakan masalah tersebut akan menjadi prioritas utama bagi penyidik.

Tewolde menyatakan, pesawat baru Ethiopia tidak memiliki catatan masalah teknis dan pilot memiliki catatan terbang sangat baik.

"Kami menerima pesawat pada 15 November 2018. Pesawat ini telah terbang lebih dari 1.200 jam. Pesawat tersebut telah terbang dari Johannesburg pagi ini," imbuh Tewolde.

Herlina Kartika/Sumber: Reuters

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul 157 korban tewas dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas