Jenazah WNI Penumpang Ethiopian Airlines yang Jatuh Belum Ditemukan
Diketahui, pesawat tersebut jatuh setelah enam menit lepas landas dari Addis Abada, Ethiopia, menuju Nairobi, Kenya.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) menyatakan, sejauh ini jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines belum ditemukan.
Hal itu disampaikan, Juru Bicara Kemlu RI Arrmanantha Nasir, saat konferensi pers, di kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).
"Dalam hal ini pagi ini belum mendapatkan konfirmasi terkait ditemukan jenazah dari korban WNI," ujar pria yang kerap disapa Tata ini.
Diketahui, pesawat tersebut jatuh setelah enam menit lepas landas dari Addis Abada, Ethiopia, menuju Nairobi, Kenya.
Baca: Dibuntuti Dari Jakarta, Pengedar Narkoba Ditembak Mati di Bangkalan, Ini Kronologinya
Baca: Lion AIr Hentikan Pengoperasian Pesawat Boeing 737 MAX 8
Peristiwa naas yang terjadi Minggu pagi (10/3/2019) waktu setempat.
Disebutkan sebelumnya, WNI yang menjadi korban merupakan seorang perempuan yang tinggal di Roma Italia dan bekerja untuk World Food Program (WFP) PBB.
"Yang bersangkutan saat itu (saat kejadian) sedang menuju Nairobi dengan beberapa staf anggota WFP lainnya untuk menghadiri suatu pertemuan Nairobi, Kenya," kata Tata.
Untuk menghormati privacy keluarga korban, Kementerian Luar Negeri belum mau mengungkap identitas korban.
Baca: Reino Barack-Syahrini Disebut Ada Tekanan Saat Hadapi Media, Peramal: Tegang karena Merasa Bersalah
Baca: Eksepsinya Ditolak, Ratna Sarumpaet Tetap Berharap Perkaranya Dihentikan
Namun, Duta besar RI di Roma, ujar Tata, telah bertemu dengan keluarga korban dan menyampaikan bela sungkawa dan menyampaikan dukungan, serta menawarkan bantuan kepada keluarga korban.
"Kita selalu menjaga etika, menghormati privasi keluaga dalam konteks ini masih meminta persetujuan keluarga atau izin keluarga apakah kita bisa menyampaikan nama dari korban," ujar dia.
Selain seorang WNI, terdapat juga 148 penumpang lain yang menjdi korban diantaranya 32 korban dari Kenya, 18 warga Kanada, 9 warga Ethiopia, 8 warga China, 8 warga Italia, 8 warga Amerika Serikat, dan terdapat juga delapan awak kabin.
--