Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wagyu atau daging sapi asli Jepang sudah sangat popular di berbagai negara terutama sejak tahun 2013, melonjak drastis sehingga tahun lalu mencapai penjualan ekspor 3560 ton atau dengan nilai hamper 25 miliar yen.

“Begitu popular nama Wagyu sehingga kata itu begitu saja dipakai di banyak negara di Eropa dan Amerika serta Australia. Padahal Wagyu punya arti lain dengan Kokusangyu,” papar Tamako Matsuhashi, peneliti senior Teknologi Advanced Universitas Kinki Jepang siang ini (13/3/209).

Wagyu sebenarnya sapi asli Jepang yang lahir dan dibesarkan di jepang sejak dulu. Sedangkan Kokusangyu adalah sapi anak-anak yang kecil dari luar Jepang, lalu sampai dengan 20 bulan masih di Jepang dan seterusnya, itu yang disebut Kokusangyu.

“Jadi kalau ada yang mengatakan Wagyu itu dari luar ke Jepang, tidak benar. Yang dari luar justru Kokusangyu.”

Oleh karena itu harganya pun juga lebih mahal Wagyu ketimbang Kokusangyu yaitu per 100 gram Wagyu 1409 yen dan Kokusangyu per 100 gram adalah 980 yen.

Sedangkan dari Australia yang suka mereka sebut Wagyu per 100 gram seharga 404 yen.

Rasanya juga beda di mana Wagyu asli Jepang cukup juicy, enak nikmat anggun terasa saat
dimakan masuk ke dalam mulut kita.

Wagyu itu sendiri karena memang asli Jepang pada hakekatnya ada empat jenis yang terbaik
yaitu jenis Kuroge, jenis Akage, jenis Nihontankaku, dan jenis Mukaku.

Lalu karena lahir di besarkan di daerahnya masing-masing sering sapi tersebut dinamakan dengan nama daerahnya misalnya sapi dari Hida disebut Hida Beef yang juga wagyu Jepang, salah satu terenak.

Sedangkan yang sangat terkenal Kobe Beef sebenarnya bukan terenak. Promosi mereka sangat
pintar ke dunia dibandingkan daerah lain, sehingga terkenal sekali di dunia dengan rasanya yang enak.

Namun di atas kualitas Kobe beef masih ada lagi yang lebih enak seperti Hida Beef tersebut, Matsusaka Beef, dan Omi/Yonezawa/Maesawa, sehingga Kobe Beef yang sesungguhnya adalah hanya terenak ketiga atau keempat.

Selain dari segi lokasi sapi tersebut, ada pula grading (pemeringkatan) sapi Jepang terbagi 15 kelas dengan rasa enaknya tiga kelas A (terenak), B dan C (kurang enak) serta peringkat jumlah lemak banyak sedikitnya mulai angka 1, 2, 3, 4, 5 (terbanyak lemaknya).

Dengan demikian ada grading mislanya A-5, enak sekali dengan lemak yang tinggi (banyak sekali). Ada pula grade A-4, A-3, A-2, A-1 (enak tapi lemaknya rendah). Demikian seterusnya dengan B dan C.