Kisah Budak Seks Ekstrimis yang Keluar dari Basis Terakhir ISIS
Di antara ribuan orang yang meninggalkan Baghouz, desa terakhir yang dikuasai Negara Islam Suriah dan Irak ( ISIS)
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Di antara ribuan orang yang meninggalkan Baghouz, desa terakhir yang dikuasai Negara Islam Suriah dan Irak ( ISIS) adalah seorang perempuan Yazidi bernama Adiba.
Ibu dua anak ini dipaksa menjadi budak seks sejak milisi-milisi ISIS menyerang desa kecilnya di Sinjar, wilayah utara Irak, pada 2014.
Suaminya, bersama ratusan laki-laki Yazidi lain tewas dalam serangan tersebut, sementara dirinya bersama perempuan-perempuan lain dipaksa menjadi budak seks.
Baca: Potongan Tubuh Abu Halimah Terlempar Hingga 70 Meter, Ini Kronologi Penggerebekan di Rindu Alam
Adiba mengatakan, dirinya diperbudak seorang laki-laki asal Maroko yang terus memukuli dan memperkosanya". Laki-laki ini adalah ayah dari anaknya yang kini berusia dua tahun.
"Saya dipaksa menikah dengannya. Ketika kami berdua, perlakuannya sangat buruk. Ia orang yang pemarah. Tapi di depan orang-orang, ia memperlakukan saya dengan baik," kata Adiba kepada wartawan BBC, Jewan Abdi.
Laki-laki yang menyekapnya itu kemudian meninggal dunia dan Adiba kemudian diserahkan ke laki-laki lain, yang juga berasal dari Maroko.
Laki-laki kedua yang menyekap Adiba menyerahkan diri ke Tentara Demokratik Suriah (SDF) pekan lalu dan membantah ia memaksa Adiba menjadi budak seks.
Baca: Terungkap, 3 Bos Besar Pelanggan Vanessa Angel Selain Rian
Sebagian besar orang-orang yang dipindahkan dari Baghouz dalam beberapa waktu terakhir, termasuk petempur-petempur asing yang masuk ke Irak dan Suriah untuk menjadi pemukim di bawah kekuasaan ISIS, ditempatkan di kamp al-Hol, milik SDF di Suriah timur laut.
Kamp ini dibangun untuk menampung sekitar 20.000 orang namun PBB mengatakan kondisinya memburuk karena sudah disesaki lebih dari 66.000 orang.
Ambisi ISIS untuk mendirikan kekhalifahan Islam kini di ambang kehancuran. Para pemimpin kelompok ini tidak diketahui keberadaannya dan banyak anggota ISIS yang ditangkap SDF dan pasukan koalisi.
Mereka dipisahkan dari keluarga, duduk dalam antrean panjang dan tak diperbolehkan berbicara kepada wartawan.
Mereka diinterogasi oleh pasukan khusus Amerika Serikat dan tentara SDF sebelum dikirim ke pusat-pusat penahanan di kawasan yang dikuasai Kurdi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Budak Seks ISIS yang Keluar dari Basis Terakhir ISIS",