Gerakan Solidaritas, Perempuan Selandia Baru Bakal Kenakan Kerudung Jumat Nanti
Penembakan di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3) kemarin benar-benar membuat seluruh negeri berduka.
Editor: Fajar Anjungroso
“Bagi yang bertanya-tanya tentang kesesuaian (kesopanan) mengenakan hijab pada hari Jumat.
“Saya memang berkonsultasi dengan Nasreen dari Dewan Nasional Wanita Islam dan jawabannya adalah…
“'Terima kasih banyak atas pemikiran baiknya. Scarf day (Hari hijab) akan menjadi salah satu cara terbaik untuk menunjukkan solidaritas.
Ini adalah gerakan kecil yang tidak menyakiti siapa pun ... tetapi sangat berarti bagi mereka yang merasa terpinggirkan karena praktik budaya.”
Sebelumnya, aksi solidaritas pada komunitas muslim di Selandia Baru juga ditunjukkan oleh para anggota geng Black Power Selandia Baru.
Meski mereka terkesan berpenampilan garang dan sangar namun peduli akan korban penembakan di kedua masjid Al Noor dan Linwood.
Mengutip news.com.au, Senin (18/3) anggota geng yang melayat lantas melakukan gerakan 'Haka' sebagai tanda penghormatan bagi para korban di depan masjid Al Noor.
Dikelilingi oleh puluhan pelayat lain dan banyak bunga di dekat masjid, kelompok geng Balck Power melakukan haka saat kerumunan berdiri dalam keheningan.
“Kami hanya bisa datang melayat dan mendukung mereka (para korban)," kata anggota Black Power Shane Turner sambil menahan tangis.
Berita ini sudah tayang di intisari berjudul Perempuan Selandia Baru akan Kenakan Kerudung Jumat Nanti: 'Kami Tidak Akan Tunduk pada Teror'