Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Haka, Tari Penghormatan dari Geng Motor Selandia Baru untuk Muslim Korban Penembakan, Ini Maknanya

Mengenal Haka, tarian perang yang digunakan warga Selandia Baru untuk hormati para muslim korban penembakan Christchurch.

Penulis: Aji Bramastra
zoom-in Haka, Tari Penghormatan dari Geng Motor Selandia Baru untuk Muslim Korban Penembakan, Ini Maknanya
The Advertiser
Anggota geng motor asal Selandia Baru, Black Power, melakukan Haka untuk menghormati para muslim yang terbunuh di tragedi penembakan Christchurch oleh seorang pria Australia bernama Brenton Tarrant. 

Terinspirasi dari hal tersebut, Timnas rugby Selandia Baru, hingga kini selalu melakukan Haka sebelum bertanding.

Tak hanya untuk membangkitkan semangat, Haka diyakini untuk mengintimidasi lawan sebelum bertanding.

Biasanya, ini yang akan diteriakkan oleh para penampil Haka :

Ka Mate! Ka Mate! Ka ora! Ka ora! (Aku Mati! Aku mati! Aku hidup! Aku hidup!)

Ka Mate! Ka Mate! Ka ora! Ka ora! (Aku Mati! Aku mati! Aku hidup! Aku hidup!)

Tenei te tangata puhuru huru (Ini adalah manusia berbulu)

Nana nei I tiki mai (Yang akan menghadapi matahari)

Berita Rekomendasi

Whakawhiti te ra (Dan membuatnya bersinar kembali)

A upa … ne! ka upa …ne! (Satu langkah maju, satu langkah maju)

A upane kaupane whiti te ra! (Satu langkah maju, dan matahari akan kembali bersinar!)

Hi!

Duka Cita

Meski awalnya dikenal sebagai tari perang, tapi di kehidupan modern, Haka juga kerap digunakan untuk ekspresi dukacita.

Menjadi sebuah kebiasaan warga Selandia Baru, melakukan Haka di sebuah upacara pemakaman.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas