Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Perjalanan Komedian Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam merebut kursi Presiden negara itu tampaknya tidak akan berjalan 'mulus'.

Dalam jajak pendapat yang diadakan baru-baru ini, memang menghasilkan perolehan persentase suara Zelenskiy dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Ukraina yang mengungguli kandidat lainnya termasuk petahana Petro Poroshenko.

Namun dirinya harus tetap menyiapkan diri untuk putaran kedua karena ia harus menghadapi Poroshenko yang berada pada urutan perolehan suara tepat di bawahnya,

Pilpres putaran kedua akan digelar pada 21 April mendatang.

Baca: Jajak Pendapat Harian Kompas: Mayoritas Warga Tak Kenal Calegnya

Baca: Pelatih Cardiff Marah Sambil Tantang Wasit Usai Timnya Kalah Dari Chelsea

Dikutip dari laman Irish Times, Senin (1/4/2019), tiga jajak pendapat menyatakan Zelenskiy memperoleh sekitar 30 persen suara, mengungguli Poroshenko yang memperoleh sekitar 18 persen.

Serta mantan Perdana Menteri Yulia Timoshenko yang mendapatkan sekitar 14 persen suara, meskipun tim kampanyenya meyakini Yulia berada pada posisi kedua.

Dalam sebuah video yang diunggah di laman Facebook miliknya, Zelenskiy menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendukungnya.

"Hari ini kita bersama dan kita masing-masing bekerja keras untuk membantu negara kita ini agar berkembang, saya sangat berterima kasih kepada anda semua," kata Zelenskiy pada Minggu malam, setelah kampanye yang didukung oleh media sosial, program televisi dan pertunjukan komedi di seluruh pelosok negeri.

Setelah memberikan suaranya di kampung halamannya di Kiev, ibukota Ukraina, Zelenskiy mengatakan bahwa kehidupan baru bagi seluruh rakyat Ukraina telah dimulai.

"Kehidupan baru sudah dimulai, kehidupan tanpa korupsi dan suap, hidup di negara baru, negara impian,".

Volodymyr Zelenskiy saat ini berusia 41 tahun dan merupakan seorang pemula di bidang politik.

Ia pernah memerankan karakter dalam acara televisinya berjudul 'Servant of the People' sebagai seorang Guru sekolah yang akhirnya menjadi Presiden.

Lelaki lulusan Fakultas Hukum sebuah Universitas di Kiev itu pun kini mulai menarik simpatik dari masyarakat Ukraina yang telah kehilangan kepercayaan pada 'politisi mapan dan senior' negara itu, termasuk petahana Poroshenko.

Vo;odymyr Zelenskiy juga berjanji untuk menyapu bersih koridor kekuasaan, namun kampanyenya cenderung menawarkan lebih banyak gaya daripada substansi, termasuk beberapa rincian mengenai rencana kebijakannya.

Tampaknya ia berusaha menjadikan perannya dalam acara televisi 'Servant of the People' menjadi kenyataan dalam kehidupannya.