Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menag: Tragedi Kemanusiaan Terjadi di Sri Lanka

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, mengencam tragedi serangkaian ledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel mewah

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menag: Tragedi Kemanusiaan Terjadi di Sri Lanka
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, mengencam tragedi serangkaian ledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel mewah di Sri Lanka.

Dirinya menyebut, tindakan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, sebagai tindakan tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai agama.

"Ironi, tragedi kemanusiaan terjadi justru di momen umat Kristiani sedang peringati hari besar keagamaannya. Kami turut berduka. Umat kristiani diharap tabah, tapi waspada, dan tetap menjadi pembawa damai bagi sesama," tegas Menag, dalam keterangannya, Minggu malam (21/4/2019).

Ledakan itu terjadi pada Minggu pagi, saat umat Kristiani di Sri Lanka sedang merayakan Hari Paskah.

Menag menilai, tidak ada agama yang membenarkan tindak kekerasan, apapun motifnya.

"Itu jelas sikap pengecut dan tidak bertanggung jawab. Apalagi bom meledak di rumah ibadah, saat umat beribadah," kata Lukman.

Baca: Masalah Sepele Ini Jadi Sebab Tersangka Memotong Leher Budi Hartanto Usai Membunuhnya

Baca: Ini Omongan Audrey yang Bikin Pelaku Sakit Hati? Bukan Masalah Cowok, Seret Almarhum Ayah

Berita Rekomendasi

Menag mengajak tokoh dan umat beragama untuk mendoakan yang terbaik untuk para korban dan meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak emosional.

"Mari tingkatkan kewaspadaan kita untuk terus menjaga keamanan dan kesucian rumah ibadah kita masing-masing," pesannya.

Lebih jauh ia juga mengingatkan para pengguna media sosial agar tidak terpancing dan turut menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Ambulans terlihat di depan gereja St Anthony's Shrine pasca terjadinya ledakan bom di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019).
Ambulans terlihat di depan gereja St Anthony's Shrine pasca terjadinya ledakan bom di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). (AFP)

"Hindari menebar hoax seputar tragedi Sri Lanka. Penyebaran hoax itulah yang diharapkan pelaku untuk menebar teror dan rasa takut," ungkap dia.

Dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri RI, KBRI di Kolombo terus memantau perkembangan situasi yang terjadi, dan hingga Minggu sore kemarin, tidak ada laporan WNI turut menjadi korban.

Untuk informasi lanjutan, KBRI Kolombo membuka hotline di +94 77 277 3123.

Terdapat sekitar 374 WNI di Sri Lanka, termasuk 140 WNI yang bermukim di ibu kota Sri Lanka, Kolombo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas