Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Industri Halal Dunia Makin Menjanjikan

Permintaan produk halal juga tidak hanya datang dari kalangan muslim, tetapi juga dari kalangan non-muslim

Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) yang berlangsung 3 – 6 April lalu membukukan peningkatan penjualan sebesar 5,7% dibanding tahun lalu.

Peningkatan penjualan meningkat terutama pada 2 komponen utama program MIHAS, yaitu pameran, dan business matching (INSP). Pada program pameran membukukan peningkatan sebesar 8%, sementara pada business matching (INSP) menghasilkan peningkatan sebesar 2.2%.

Angka ini menunjukkan geliat industri halal dunia yang semakin menjanjikan, serta secara khusus mengukuhkan Malaysia sebagai salah satu perintis ekosistem industri halal dari berbagai bidang.

MIHAS telah berkontribusi secara signifikan pada perkembangan industri halal.

“Kami mengharapkan MIHAS tak hanya menjadi sebuah pameran industri halal, tetapi lebih dari itu. MIHAS menjadi platform bagi pelaku industri halal seluruh dunia,” ujar Harman, Trade Commisioner Kedutaan Besar Kerajaan Malaysia di Jakarta dalam keterangan pers, Selasa 23/4/2019).

Transaksi yang dibukukan mencakup industri makanan dan minuman (F&B) farmasi, manufaktur, konstruksi, industri pengememasan , hingga layanan finansial.

Baca: Ketatnya Sepak Bola Malaysia, Tujuh Klub Kehilangan Banyak Uang

Produk utama yang diminati adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, disusul dengan makanan jadi.

Berita Rekomendasi

Industri layanan (service industries) seperti pariwisata atau layanan finansial mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 290%. Industri layanan membawa kontribusi sebesar 16% dari seluruh transaksi.

Negara-negara yang berpartisipasi selalu bertambah setiap tahun.

Partisipan utama antara lain Indonesia, Filipina, Korea Selatan, Jepang, China, Belgia, Iran, Prancis, India, Palestina, dan lain-lain. Tahun ini MIHAS mendapat kehormatan dengan turut berpartisipasinya Bosnia, Swiss, Kuwait, dan Portugis untuk pertama kalinya.

Industri halal tampak menjanjikan.

Menurut laporan dari Thomson Reuter yang bertajuk “ State of the Global Islamic Economy Report 2018/19”, ekonomi islam secara global bernilai 4.5 trilyun Dollar AS, dan diperkirakan tumbuh hingga 6,8 trilyun Dollar AS pada 2023.


Populasi umat muslim di dunia juga terus bertambah, menurut data Global Islamic Indicator (GIE) populasi muslim akan bertambah dari 1.8 milyar pada 2017 menjadi 3 milyar pada 2060.

Permintaan produk halal juga tidak hanya datang dari kalangan muslim, tetapi juga dari kalangan non-muslim.

Produk-produk halal dianggap memiliki kualitas yang sangat baik dan sangat memperhatikan kebersihan.

Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa negara-negara muslim dapat memanfaatkan peluang ekonomi tersebut.

“Potensi industri halal sangat besar. Kami ingin negara-negara muslim semakin memperkuat kerja sama, sebab permintaan pasar terus bertambah dan kita harus dapat memenuhi kebutuhan produk halal," kata Harman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas